TRIBUN-VIDEO.COM - Dalam Sepekan terakhir, di Jalur Gaza dilaporkan banyak anak-anak tewas akibat serangan udara Israel.
Sekitar setengah dari 2,3 juta penduduk Gaza berusia di bawah 18 tahun.
Serangan kali ini merupakan serangan besar kelima yang dilakukan Israel dalam 15 tahun terakhir.
Warga Palestina mengungkapkan pengumuman Israel untuk memperbarui pasokan air ke Gaza selatan adalah “aksi publisitas” karena banyak pipa air rusak akibat penembakan Israel.
Baca: Hizbullah Berhasil Rebut Markas Israel, Kibarkan Bendera di Perbatasan Lebanon-Israel
Selain itu, tanpa listrik, pompa air untuk mengisi tangki tidak akan berfungsi, tambah mereka.
Mantan Wakil Menteri Luar Negeri Israel Danny Ayalon mengatakan kepada Al Jazeera bahwa masyarakat di Gaza harus mengungsi dari tempat tinggal mereka.
Warga di Gaza diminta pindah ke Gurun Sinai di Mesir, di mana kota tenda sementara dapat didirikan untuk mereka.
Wawancara tersebut telah dibagikan secara luas di media sosial.
Ayalon menerima kritik atas komentarnya, yang menurut banyak orang merupakan seruan untuk “pembersihan etnis”.
Dilansir Al Jazeera, Empat dari lima anak di Gaza hidup dalam depresi akibat konflik.
Baca: BREAKING NEWS: Perang Terbuka Hizbullah Vs Israel Diprediksi Bakal Pecah dalam Waktu Dekat
Informasi tersebut dilaporkan Save the Children pada tahun 2022.
Jumlah korban tewas akibat perang Israel-Hamas kian meningkat.
Total korban tewas di kedua belah pihak saat ini mencapai 3.145 orang
Di Gaza, jumlah orang yang tewas mencapai 1.799 jiwa, dan 6.388 orang terluka.
Sedangkan di Tepi Barat yang diduduki, total korban jiwa mencapai 46 orang dan 700 orang terluka.
Lalu, di pihak Israel sendiri, 1.300 orang telah tewas dan 3.400 orang terluka.
Baca: HARU! Pasukan Hamas yang Gugur Tinggalkan Surat Wasiat di Saku Celana, Ternyata Ini Isinya
Angka-angka tersebut telah dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan Palestina, Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina, dan Layanan Medis Israel.
Di antara jumlah korban tewas itu, 500 anak telah terbunuh dalam konflik yang berlangsung selama tujuh hari terakhir.
Israel telah menggempur Jalur Gaza selama tujuh hari terturut-turut.
Wilayah terkepung itu pun menghadapi bencana kemanusiaan yang semakin besar.
Anak-anak yang telah kehilangan rasa aman, terpaksa harus mengungsi dan meninggalkan rumah mereka di tengah malam.
(Tribun-Video.com/ www.aljazeera.com)
Artikel ini telah tayang di Aljazeera.com dengan judul "israel-hamas-war-live-us-moves-second-aircraft-carrier-to-mediterranean
Host: Yustina Kartika
Vp: Salim Maula
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.