"Kau Bilang Jemput Aku di Pangkalpinang, Tapi Ternyata Harus ke Sini Kau Ku Jemput"

Editor: Tri Hantoro

Video Production: Aprilia Saraswati

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUN-VIDEO.COM, TANJUNG KARAWANG - Seorang wanita keluarga korban Lion Air PK-LQP menangis histeris saat prosesi tabur bunga di lokasi jatuhnya pesawat di perairan Tanjung Karawang, sedang berlangsung Selasa (6/11/2018) siang.

Selepas menabur bunga dari bagian belakang KRI Banjarmasin yang membawa keluarga korban, wanita itu tampak menangis tersedu-sedu sambil bertumpu pada pagar buritan kapal tersebut.

Dirinya terlihat menaburkan bunga bersama dua anggota keluarga lainnya. Selain itu, dia juga didampingi seorang pendamping dari Lion Air.

Di sela-sela tangisannya, wanita itu meluapkan emosinya dengan meneriakkan ucapan-ucapan yang terdengar menyedihkan.

"Kau masih punya hutang sama aku. Kau masih punya hutang membesarkan anak-anakmu," ujar wanita yang menurut pendampingnya, bernama Dewi, suami dari seoranh penumpang Lion Air PK-LQP bernama Rudi Lumbantoruan.

Wanita itu sepertinya tak rela suaminya harus meninggal dalam kecelakaan pesawat yang menewaskan 189 penumpang.

Dia mengujarkan kata-kata yang seakan bermakna ketidaksanggupannya membesarkan anak yang ditinggal suaminya.

Baca: Pencarian Black Box CVR Terkendala Arus, Kabasarnas: Kita Perhatikan Keselamatan Tim Pencari

"Gimana caranya aku sanggup mewujudkan harapanmu, cita-citamu sama anak-anakmu," ujarnya.

Tangisan wanita itu meledak saat dirinya mengujarkan sesuatu yang sangat menyayat hati.

Dari ujarannya, wanita itu seakan sudah menunggu suaminya tiba di Pangkalpinang selepas mendarat dari penerbangan pesawat Lion Air jurusan Jakarta-Pangkalpinang itu.

Sedihnya, wanita itu harus menghadapi fakta bahwa dirinya harus berangkat ke Tanjung Karawang untuk menaburkan bunga di tempat jatuhnya pesawat yang ditumpangi suaminya.

"Kau yang jarang pulang. Kau bilang: jemput aku nanti di Pangkalpinang. Aku bilang: tapi harus ke sini (Tanjung Karawang) kau ku jemput. Bukan ke sini tempatnya kau ku jemput," ujar wanita itu disertai tangisan histeris yang makin menjadi-jadi. (*)

 

TONTON JUGA:

<iframe src="https://www.youtube.com/embed/OhEBr7gbAIs" width="520" height="292" scrolling="no" frameborder="0"></iframe>

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda