Masyarakat Rempang Diklaim Setujui Investasi Xinyi Group Rp 174 Triliun, tapi Tak Mau Direlokasi

Editor: Unzila AlifitriNabila

Video Production: Abdul Salim Maula Safari Thoyyib

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Korrdinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengklaim masyarakat Pulau Rempang menyetujui rencana investasi Rempang Eco City di wilayah mereka.

Hal itu diungkapkan Bahlil saat ditemui awak media di Nusa Dua, Bali, Rabu (20/9/2023).

Menurutnya, masyarakat menyetujui adanya investasi. Namun yang perlu digarisbawahi adalah komunikasi kemarin yang dinilai kurang pas.

Bahli mengungkapkan, pengakuan itu didapatkan setelah mengecek ke lokasi selama dua hari di Rempang.

Dari hasil diskusi bersama masyarakat Rempang, mereka mau bergeser namun masih berada di Pulau Rempang.

Baca: BP Batam dan Kapolda Kepulauan Riau Tinjau Lokasi Relokasi Baru di Tanjung Banon, Warga Terkejut

Baca: Warga Kampung Tua Tanjung Banon Kaget Lokasinya Jadi Lahan Relokasi Warga Rempang Eco City

Karena sebelumnya, rencananya masyarakat akan direlokasi dan dipindahkan ke Kampung Galang.

Selain itu, masyarakat Rempang menginginkan adanya kolaborasi antara pengusaha setempat dengan investasi yang masuk di wilayahnya.

Sebelumnya Bahlil mengatakan, tanah seluas 17.000 hektare di Pulau Rempang akan direvitalisasi menjadi kawasan yang mencakup sektor industri, perdagangan hunian, dan pariwisata.

Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing Indonesia di kawasan Asia Tenggara.

Untuk tahap awal, kawasan ini sudah diminati oleh perusahaan kaca terbesar di dunia asal Tiongkok Xinyi Group yang akan berinvestasi senilai 11,5 miliar dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp 174 triliun sampai 2080. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Menteri Bahlil Klaim Masyarakat Rempang Setujui Investasi Xinyi Rp 174 Triliun

# Pulau Rempang # Bahlil Lahadalia # Batam

Sumber: Tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda