Luhut Klaim Konflik di Rempang Sudah Clear, "Waktunya Kita Introspeksi, yang Salah Diperbaiki"

Editor: Ramadhan Aji Prakoso

Video Production: Abdul Salim Maula Safari Thoyyib

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Menteri Koordinator maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim konflik di Pulau Rempang Batam saat ini sudah clear dan selesai.

Konflik yang timbul seusai bentrokan yang terjadi saat demonstrasi tersebut sudah mulai mereda.

Luhut mengatakan, bentrokan terjadi karena pendekatan yang dilakukan pemerintah kurang pas.

Sehingga perlu adanya koreksi dan introspeksi diri mana yang salah dalam pelaksanaan relokasi warga.

Baca: Aksi Aipda Andi Hidayat Menangis hingga Rela Bersimpuh Tenangkan Massa Demo Pulau Rempang

Ia menyebut, sejatinya warga setuju untuk direlokasi.

Namun harus ada identifikasi dulu dalam bentuk kompensasi apa yang diinginkan oleh warga.

Selain itu perlu juga pemisahan antara provokator dan yang bukan dalam bentrokan tersebut.

Hal tersebut diungkapkan Luhut saat ditemui di Hotel Pullman Central Park, Jakarta Barat, Selasa (19/9/2023).

Dalam kesempatan tersebut, Luhut juga berharap agar perusahaan Xinyi Group asal China tidak membatalkan investasi di Pulau Rempang.

Rencananya Xinyi Group akan berinvestasi dengan nilai mencapai 11,5 miliar dolar AS atau sekira Rp 172 triliun.

Baca: Hari Ini Batas Akhir Pendaftaran Relokasi Rempang, Pendaftar Minim karena Warga Kukuh Bertahan

Luhut tak ingin bentrok di Rempang membuat Xinyi mencabut investasinya dan pindah ke Malaysia.

Sebelumnya, Rencana proyek Rempang Eco-City di Pulau Rempang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), memicu konflik antara Pemerintah dengan warga sekitar.

Baru-baru ini misalnya, terjadi bentrok antara masyarakat sekitar dengan tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Direktorat Pengamanan Badan Pengusahaan (BP) Batam, dan Satpol PP, pada Kamis (7/9/2023) lalu.

Ratusan warga memblokade jalan agar tim gabungan tidak masuk ke wilayah Pulau Rempang untuk mengukur lahan dan pemasangan patok dalam rangka proyek Rempang Eco-City.

Beberapa hari kemudian, warga juga menggelar unjuk rasa di depan kantor Badan Pengusahaan (BP Batam) pada Senin (11/09/2023).

Aksi tersebut juga menimbulkan kericuhan antara pendemo dengan aparat keamanan.
Bahkan hingga Selasa (12/09/2023) pagi, petugas kepolisian telah mengamankan 43 orang pendemo. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Luhut Berharap Perusahaan China Tak Cabut Investasi Usai Terjadi Bentrokan di Pulau Rempang

Host: Firda Ananda
VP: Salim Maula

# Polemik Rempang # Konflik di Rempang Batam # Luhut Binsar Pandjaitan # Rempang

Sumber: Tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda