TRIBUN-VIDEO.COM - Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komaruddin pada Minggu (17/9) menilai hanya ada satu alasan Partai Demokrat gabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Pemilihan Presiden 2024.
Ujang mengatakan Demokrat merapat ke KIM karena tidak memiliki pilihan lain untuk berkoalisi.
Menurutnya Demokrat tidak mungkin bisa berkoalisi dengan PDIP dan kemudian mendukung Ganjar Pranowo.
Sebab masih adanya keretakan hubungan antara ketua majelis tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca: Respons Ganjar soal Demokrat Gabung KIM hingga SBY Turun Gunung Perjuangkan Prabowo
Ia berujar Demokrat memilih Prabowo karena mungkin lebih nyaman dan bebas dalam berkampanye.
Namun, kata Ujang ada faktor lain yang membuat Demokrat enggan untuk berkoalisi dengan PDIP.
Jika Demokrat gabung PDIP, kata Ujang akan memudarkan citra partai berlambang mercy itu sebagai partai oposisi di kalangan kader maupun konstituen.
Dengan begitu akan merugikan Partai Demokrat dalam raihan suara di Pemilu 2024 mendatang.
Baca: Tak Hanya Demokrat, Ada PSI, Partai Prima dan Partai Garuda yang Ikut ke Hambalang Temui Prabowo
"Kalau Demokrat gabung ke PDIP tidak bagus di mata pendukung, itu kan berbahaya juga bagi Demokrat," katanya.
Sebagaimana diketahui, Partai Demokrat menyatakan siap kerja sama politik dengan Koalisi Indonesia Maju pada Minggu (17/9).
Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi.
Viva mengatakan parpol anggota KIM juga menyambut baik Demokrat.
Bahkan kata Viva, SBY akan turun gunung untuk memenangkan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
(Tribun-Video.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Demokrat Gabung KIM, Pengamat Anggap AHY Tetap Tak Punya Peluang Jadi Cawapres Prabowo
Host: Rima Anggi
Vp: Valen
# Demokrat # koalisi # Koalisi Indonesia Maju (KIM) # Pengamat # Ujang Komaruddin
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.