Amarah Demokrat seusai Muncul Deklarasi Duet Anies-Cak Imin, Koalisi Perubahan Terancam Bubar?

Editor: Dyah Ayu Ambarwati

Video Production: Erwin Joko Prasetyo

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang dihuni Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tampak tengah berada di persimpangan jalan.

Hal itu menyusul kunjungan Anies yang diusung sebagai bakal calon presiden (bacapres) ke ibu Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Muhassonah Hasbullah, di Jombang, Jawa Timur, Kamis (31/8/2023) siang.

Sore harinya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menuding Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh sepakat memilih Muhaimin sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) Anies.

Riefky mengeklaim, keputusan itu diambil saat Paloh dan Muhaimin bertemu di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Selasa (29/8/2023) malam.

Anies pun langsung dipanggil Paloh untuk menkomunikasikan keputusan itu.

Namun, Nasdem dan Anies tak memberitahukan keputusan itu pada Demokrat dan PKS.

Riefky merasa, tindakan Nasdem dan Anies telah melakukan pengkhianatan.

Baca: Rapat Pleno PKB di Surabaya Hari Ini, akan Deklarasikan Pasangan Anies-Cak Imin?

“Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan terhadap piagam koalisi yang telah disepakati oleh ketiga parpol,” ucap dia.

“Juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan,” sambung Riefky.

Ia menyatakan, Demokrat bakal menggelar rapat Majelis Tinggi Partai untuk menentukan langkah politik ke depan.

Sementara itu, Ketua Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Almuzammil Yusuf menegaskan pihaknya masih akan mendukung Anies sebagai bacapres.

Sikap itu sesuai dengan keputusan Musyawarah Majelis Syuro (MMS) VIII.

"Bahwa PKS secara resmi mendukung dan mengusung Saudara Anies Rasyid Baswedan sebagai calon Presiden Republik Indonesia pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI tahun 2024," sebut Almuzammil dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com.

Baca: Nasib Koalisi Perubahan seusai Nasdem Dituding Berkhianat, Surya Paloh Sebut Tak Bisa Pastikan

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengaku tak ingin KPP bubar.

Namun ia bakal menghormati keputusan Demokrat jika akhirnya memilih untuk hengkang.

“Saya hormati, apalagi yang harus saya katakan? Kalian lihat, model saya ini kira-kira ada bakat sebagai pengkhianat atau tidak?” ujar dia.

Di sisi lain, Paloh menyatakan sampai saat ini Muhaimin belum resmi menjadi bacawapres Anies.

Tetapi, ia meminta semua pihak menunggu dinamika politik selama 1-2 hari ke depan.

“Kemungkinan ke arah itu bisa saja terjadi. Tapi saya pikir itu belum terformalkan sedemikian rupa sampai menit ini,” sebut dia.

Kemudian, Paloh menampik jika wacana memasangkan Anies-Muhaimin merupakan arahan dari Presiden Joko Widodo.

Meskipun, Paloh mengaku baru saja bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis sore. “Enggak ada arahan (Jokowi),” imbuh dia (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Amarah Demokrat Setelah Muncul Opsi Anies-Muhaimin, Koalisi Perubahan Bubar?"

# Pilpres 2024 # Koalisi Perubahan untuk Persatuan # Demokrat # NasDem # Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) # Anies Baswedan # Cak Imin # Muhaimin Iskandar # Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda