TRIBUN-VIDEO.COM - Kapolres Dairi, Sumatera Utara, AKBP Reinhard Habonaran Nainggolan diduga melakukan penganiayaan kepada dua anak buahnya hingga masuk ke rumah sakit.
AKBP Reinhard sendiri sempat membantah dengan tegas dugaan penganiayaan tersebut.
Namun saat ini, AKBP Reinhard justru menyampaikan permintaan maafnya.
Sebelum meminta maaf, AKBP Reinhard sempat memberikan sederet pernyataan soal dugaan penganiayaan tersebut.
Dilansir dari Tribunnews.com, Reinhard mengaku kejadian itu bermula saat dirinya memanggil petugas piket melalui HT.
Namun, saat ia melakukan panggilan beberapa kali, tidak ada personel yang menjawab.
Pemanggilan itu dilakukan setelah ia mengetahui ada anggota bernama Bripka AT tidak melaksanakan piket.
"Terkait kejadian semalam, yang mana 04.00 WIB, saya cek personil tidak di tempat, yang mana atas nama Bripka AT yang tidak melaksanakan tugas."
"Setelah berkumpul semuanya, saya sampaikan saya panggil kalian 03.00 WIB (HT)."
Baca: Mengaku Hanya Beri Tindakan Disiplin, Pembelaan Kapolres Dairi yang Diduga Pukul kepada 2 Anggotanya
"Namun, enggak ada yang jawab, jam 04.00 WIB, saya panggil lagi enggak ada yang jawab," terangnya.
Kapolres Dairi itu kemudian melakukan apel pergantian petugas pikat dan membariskan para personel yang tidak ia panggil melalui HT.
Reinhard berdalih, apa yang dilakukannya merupakan tindakan pendisiplinan kepada personelnya.
"Saya apelkan mereka, lalu saya tanya kenapa tidak ada yang menjawab. Jangan sampai terjadi seperti yang kemarin."
"Jam 04.00 WIB saya bunyikan lonceng, ternyata satu orang hilang, kalau yang hilang tersebut kemana-mana, gimana?
"Siapa yang mau tanggung jawab, makanya saya mengambil tindakan disiplin," bebernya.
Ia pun membantah melakukan pemukulan di bagian badan anggotanya saat melakukan pendisiplinan.
"Tindakan disiplin saya tidak ada hubungan ke badan, ada gak di sini yang menyaksikan?"
"Ada gak saya memukul di bagian badan? Jujur jujur aja kita," tanya Reinhard kepada anggotanya.
"Siap, tidak ada komandan," terangnya.
Menurutnya, saat itu, ia berbicara baik-baik kepada personelnya untuk tidak melawan perintah.
"Katanya di ruangan Provost dipukuli, enggak ada. Saya bilang sama dia, kalau kau sudah melanggar perintah saya, internal saya," paparnya.
Meski demikian, Reinhard kini menyampaikan permohonan maaf atas kasus dugaan penganiayaan tersebut.
"Saya meminta maaf atas kejadian tersebut dan berjanji tidak akan mengulangi kembali," ujarnya, Rabu (30/8/2023).
Ia juga mengaku akan bertanggung jawab dan telah mengunjungi dua personel tersebut.(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sederet Pengakuan Kapolres Dairi yang Diduga Aniaya Anak Buah, Awalnya Membantah, Kini Minta Maaf
# TRIBUNNEWS UPDATE # penganiayaan # Kapolres Dairi # Sumatera Utara
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.