TRIBUN-VIDEO.COM - Aksi aktivis 98 Budiman Sudjatmiko mendukung Prabowo mendapat kecaman keras dari kawan seperjuangannya.
Salah satu kecaman itu disampaikan oleh mantan Sekjen Partai Rakyat Dekokratik (PRD) Petrus Haryanto.
Petrus sendiri pernah berada satu sel dengan Budiman setelah diculik oleh pasukan Prabowo.
Saat diculik Budiman berstatus sebagai ketua PRD dan Petrus menjabat sekjen.
Petrus sangat menyesalkan keputusan Budiman mendukung Prabowo maju sebagai calon presiden 2024.
Menurut petrus, aksi Budiman itu merupakan bentuk pengkhianatan yang melukai kawan seperjuangannya.
Baca: Penyebab Elektabilitas Anies Semakin Kalah dari Ganjar & Prabowo: Banyak Isu Daur Ulang
Politikus PDIP itu juga disebut telah mengkhianati keluarga korban penculikan, menghianati demokrasi dan nilai-nilai kemanusiaan.
Hal itu disampaikan Petrus pada Senin (21/8).
Petrus juga menolak retorika Budiman yang menyebut penculik aktivis 98 itu sebagai pemimpin yang strategis dan mempu memajukan Indonesia.
“Itu pembenaran Budiman saja, untuk melegitimasi bahwa berangkulan dengan penculik adalah keharusan
sejarah. Itu bukti pragmatisme Budiman supaya bisa mendapatkan sesuatu ketika Prabowo berkuasa. Padahal belum tentu juga Prabowo menang," tegas Petrus.
Petrus menuding Budiman telah mencederai idealismenya sendiri sebagai pembela rakyat.
“Mana yang lebih menguntungkan. Tetap di PDI Perjuangan tetapi karier politiknya mandeg, atau berpindah ke Prabowo yang digadang-gadang akan memenangi pertarungan pilpres?" ucap Petrus. (Tribun-Video.com/WartaKotalive.com)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Teman Satu Sel Budiman Ingatkan: Wiji Thukul Diculik Timnya Prabowo dan Tidak Pernah Kembali
# TRIBUNNEWS UPDATE # Budiman # Prabowo # deklarasi # Penculikan 1998
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.