TRIBUN-VIDEO.COM - Keputusan Rusia menghentikan ekspor biji-bijian di Laut Hitam membuat negara Barat geram.
Pasalnya, banyak negara di Afrika dan Timur Tengah bergantung pada hasil pertanian Rusia.
Sehingga keputusan itu dianggap dapat memicu bencana kelaparan global.
Sementara Ukraina masih terus melakukan ekspor biji-bijian di Laut Hitam meski dibayangi serangan.
Baca: Ukraina Disebut Langgar Janji, Gunakan Bom Cluster AS untuk Serang Wilayah Belgorod Rusia
Rencananya pengiriman hasil pertanian itu akan dikawal oleh pasukan NATO.
Usulan itu disampaikan langsung oleh mantan Panglima Tertinggi Sekutu NATO James Stavridis.
Menurutnya, pengawalan sangat penting untuk menjamin biji-bijian sampai ke negara tujuan.
Jika di tengah perjalanan kapal Ukraina diserang, Stavridis menyebut pasukan NATO yang akan membalasnya.
Baca: Serangan Dahsyat! Bom Pintar Udara Rusia, Pasukan Ukraina Tewas & Peralatan Militer Dirampas Moskow
"NATO harus membalas tembakan jika kapal perang Rusia menyerang kapal biji-bijian," kata Stavridis, dikutip dari SputnikGlobe, Minggu (23/7).
Ia menilai kapal Ukraina yang mengangkut biji-bijian membawa misi kemanusiaan.
Sehingga tindakan yang mengancam kemanusiaan harus dibalas dengan serangan.
Hanya saja, Stavridis tidak merinci konsekuensi apa yang nanti muncul akibat penyerangan kapal Rusia.
(Tribun-Video.com)
Artikel telah tayang dengan judul Ex-US Admiral Proposes Attacking Russian Ships in Black Sea Amid Grain Deal Spat
VO: Agung Laksono
VP: Ulung
# NATO # Serang # kapal Rusia # Ukraina # Ekspor Gandum # Laut Hitam
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.