Alasan Sri Mulyani Belum Bayar Utang ke Jusuf Hamka, Singgung Nama Tutut Soeharto dan Kasus BLBI

Editor: Alfin Wahyu Yulianto

Reporter: Agung Tri Laksono

Video Production: Nur Rohman Urip

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkap alasan mengapa utang pemerintah terhadap PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) belum juga dibayarkan.

Sri Mulyani menyadari betul kewajiban pemerintah untuk membayarkan utang ke CMNP sudah berkekuatan hukum.

Namun di sisi lain, pihaknya perlu melihat kepentingan negara, dalam hal ini berkaitan dengan kewajiban pembayaran utang yang terafiliasi Siti Hardijanti Rukmana atau Tutut Soeharto sebagai obligor Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

Diketahui CMNP merupakan perusahaan milik Tutut yang berdiri pada 1978.

Selain itu, Bank Yakin Makmur atau Bank Yama yang merupakan bank ditempatkannya dana deposito CMNP juga terafiliasi dengan Tutut.

"Kita menghormati tetap di satu sisi berbagai proses hukum, tapi juga kita melihat kepentingan negara dan kepentingan dari keuangan," kata Sri Mulyani, dikutip dari Kompas.com, Selasa (13/6).

Saat Bank Yama kolaps, seharusnya deposito milik CMNP dibayarkan oleh pemerintan lewat dana bailout BLBI.

Namun saat itu Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) tidak membayarkannya karena CMNP dan Bank Yama terafiliasi nama Tutut.  

Karena itulah, meski sudah ada kesepakatan pembayaran sejak 2016, pelunasan belum dilakukan.

Sebelumnya, perkara utang pemerintah kembali mencuat setelah ditagih oleh bos CMNP, Jusuf Hamka .

Utang senilai Rp 800 miliar itu bermula dari deposito milik CMNP di Bank Yama yang tak kunjung diganti selepas likuidasi pada krisis moneter 1998.

Pemerintah berdalih CMNP terafiliasi dengan pemilik Bank Yama, yakni Tutut Soeharto .

Namun, pria yang akrab disapa Babah Alun itu membantah tudingan tersebut.

(Tribun-Video.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sri Mulyani Ungkap Ironi di Balik Utang Pemerintah ke Jusuf Hamka "


#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #live #breakingnews #politik

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda