Tanggapi Suporter Bola Tewaskan Haringga, Ridwan Kamil: Jangan-Jangan Tiru Pemimpin-pemimpinnya

Editor: fajri digit sholikhawan

Reporter: Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana

Video Production: Ramadhan Aji Prakoso

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil memberi tanggapan soal tewasnya seorang suporter Persija Jakarta akibat pengeroyokan, Haringga Sirla (23).

Hal itu ia sampaikan dalam program Indonesia Lawyers Club (ILC) TV One, Selasa (25/9/2018).

Ia duduk di antara Dirut Persija Jakarta Gede Widiade dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Dalam acara tersebut, hadir juga Ketum PSSI sekaligus Gubernur Sumatra Utara (Sumut) Edy Rahmayadi.

Di awal gilirannya berbicara, Ridwan Kamil mejelaskan soal suporter bola dan tipe-tipenya.

Lalu ia menjelaskan soal psikologi remaja lelaki, yang mendominasi suporter bola, terutama yang melakukan pengeroyokan terhadap Haringga.

Ridwan Kamil kemudian melanjutkan dengan penjelasan soal kekerasan, yang berasal dari fanatisme berlebihan hingga menjadi permusuhan.

Simak videonya di sini:

<iframe src="https://www.youtube.com/embed/zjX4tmH398M?start=402" width="560" height="315" frameborder="0"></iframe>

"Fanatisme berlebihan ini, saya pernah diajari kalau orang Indonesia itu tidak bisa membedakan kata 'lawan' dengan 'musuh'," kata Ridwan Kamil.

Pria yang akrab disapa 'Kang Emil' itu mengaitkan hal tersebut dengan dunia demokrasi.

"Termasuk di dunia demokrasi juga, pilkadanya sudah selesai, tapi baper-nya berlanjut, sehingga berseberangan tidka henti-henti karena menganggap musuh," ucap Ridwan Kamil.

Menurut Ridwan Kamil, seharusnya setelah pilkada selesai, masing-masing kubu tidak bermusuhan.

"Nah hal-hal ini, jangan-jangan mereka ini meniru pemimpin-pemimpinnya, yang menyuburkan rasa permusuhan, tidak bisa membedakan kata 'lawan' sebagai mitra berkompetisi, menjadi musuh yang harus dimusuhi," jelas pejabat yang memiliki karier sebagai arsitek ini.

Hal tersebut, menurut Ridwan Kamil, berakibat fatal, seperti pada peristiwa kematian Haringga.

"Dengan idiom 'lawan sebagai musuh' ini, akibatnya setiap bertemu dengan simbol-simbol lawannya itu, dianggap musuh, yang harus dihabisi, harus dicaci-maki dengan ekstrem seperti kejadian kemarin," ujar Ridwan Kamil.

Baca: Sejak Tahun 95, Sepak Bola Memakan 63 Korban, Berikut Deretan Suporter Tewas saat Persib Vs Persija

"Saya menyaksikan sendiri lagu-lagu rasis itu masih ada dan saya kecewa mendengar satu stadion kemarin mengejek Persija. Saya sangat sedih," katanya lagi.

Diketahui, Haringga, seorang suporter Persija Jakarta atau The Jakmania, tewas dikeroyok Bobotoh atau pendukung Persib.

Peristiwa itu terjadi di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu (23/9/2018), sebelum kedua klub bertanding.

Diberitakan Tribun Jabar, Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP M Yoris Maulana Marzuki mengatakan, saat itu Bobotoh melakukan razia dan menjadikan Haringga mangsa.

Setelah diketahui memiliki KTP DKI Jakarta, Haringga dianiaya menggunakan helm, piring hingga balok kayu dan meninggal di lokasi kejadian.

Simak video di atas. (Tribun-Video.com/Eleonora Padmasta EW)

 

TONTON JUGA:

<iframe src="https://www.youtube.com/embed/cIlZo8DnQbA" width="520" height="292" scrolling="no" frameborder="0"></iframe>
Sumber: Tribun Video
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda