Pilpres 2024: Ganjar-Anies Saling Sindir, Prabowo Dinilai Pilih Strategi Berdiri di Garis Tengah

Editor: Fitriana SekarAyu

Video Production: Mellinia Pranandari Putri Kristianto

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Panggung Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 kian riuh.

Ganjar dan Anies mulai terang-terangan saling lempar sindiran, sementara Prabowo memilih berdiri di garis tengah dan tak ikut aksi saling sentil.

Dilansir dari Kompas.com, situasi ini dinilai sebagai strategi masing-masing bakal capres, baik Ganjar, Prabowo, maupun Anies tengah berupaya mendapatkan hati para pemilih.

Jika Ganjar dan Anies memilih saling sindir, Prabowo justru menganggap kompetitornya sebagai saudara, bukan lawan politik.

"Kalau nanti Insya Allah saya terus capres, ini bukan kampanye ya. Kalau nanti Pak Ganjar terus maju, Pak Anies juga, saya tidak menganggap mereka lawan. Saya anggap mereka saudara saya sendiri," ujar Prabowo dalam keterangannya, Rabu (31/5/2023).

Baca: PERCAYA DIRI, Ganjar Pranowo Klaim Akan Ada Partai Lain Menyusul Mengusungnya di Pilpres 2024

Prabowo meyakini kerukunan adalah kunci membangun Indonesia.

Ia mengatakan, langkah konkret yang perlu dilakukan di Tanah Air ialah menerapkan demokrasi sehat tanpa saling mengejek.

“Karena itulah saya berpendapat bahwa demokrasi Indonesia harus punya ciri khas. Demokrasi Indonesia jangan meniru negara lain," kata Prabowo.

“Dalam demokrasi kita jangan caci maki, saling mengejek. Melainkan harus rukun, ke arah persatuan," lanjutnya.

Analis komunikasi politik dari Universitas Padjadjaran Kunto Adi Wibowo menilai, ini merupakan bagian dari strategi komunikasi dari masing-masing bakal capres.

Menurutnya, strategi Ganjar dan Anies memanfaatkan polarisasi politik yang sudah ada sejak Pemilu 2014, lalu Pilkada 2017, dan Pemilu 2019.

“Dengan adanya saling sindir, seakan-akan memberikan amunisi buat pendukungnya bahwa ini loh lawan kita ini,” ucapnya dilansir dari Kompas.com, Senin (5/6/223).

Ia pun mengatakan, Prabowo memilih bermain di area tengah, tidak menunjukkan sikap yang terlalu berseberangan dengan lawan politiknya.

Baca: BEDA Respons, Sekutu Ukraina Ini Dukung & Apresiasi Usulan Damai Prabowo, Padahal Ditolak Kyiv & UE

Bisa jadi ini strategi Prabowo untuk mendapatkan pendukung dari poros tengah yang tak ikut terbawa arus polarisasi.

“Mungkin beliau tahu bahwa beliau ingin mendapatkan pendukung yang lebih ke tengah maksudnya secara polarisasi politik dia tidak ada di kutub-kutub yang terpopuler, tapi justru di tengah,” ujar Kunto.

Kunto menilai, masyarakat yang berada di garis tengah ini justru paling banyak jumlahnya.

Mereka merupakan kelompok apolitis yang sudah muak dengan aksi saling sindir para elite.

Prabowo pun dinilai sadar betul bahwa Pilpres 2024 akan diikuti oleh generasi muda yang mayoritas tak suka dengan politik yang terpolarisasi.

Sehingga, orang nomor satu di Partai Gerindra itu menggunakan pendekatan yang lebih lembut.

Kunto pun menilai ini sebagai strategi bijak mengingat Prabowo pernah terlibat polarisasi tajam pada Pilpres 2014 dan Pilpres 2019 lalu.

“Menurut saya Pak Prabowo diuntungkan dengan mengambil posisi di tengah ini,” tuturnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Keriuhan Panggung Pilpres 2024: Ganjar-Anies Saling Sindir, Prabowo Berdiri di Garis Tengah"

# Anies # Ganjar # Prabowo # Pilpres

Sumber: Kompas.com
   #Pilpres   #Prabowo   #Ganjar   #Anies
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda