TRIBUN-VIDEO.COM - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) angkat bicara menanggapi pernyataan Anies Baswedan soal pembangunan jalan di Indonesia.
Sebelumnya, Anies menyebut pembangunan jalan nasional di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) 20 kali lipat lebih banyak dari era Presiden Jokowi.
Namun, Kementerian PUPR menyebut Anies salah dalam memahami data dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan, data BPS yang menjadi acuan pernyataan Anies bukan data pembangunan jalan baru.
Baca: Anies Baswedan ke Ponorogo! Lakukan Konsolidasi Internal & Tertutup dengan Partai Koalisi Perubahan
Sebab, data tersebut merupakan hasil perubahan status dari jalan provinsi menjadi jalan nasional.
"Yang disebut bahwa pembangunan jalan SBY lebih panjang dari zaman Jokowi, itu bukan itu maksud data BPS, jadi salah interpretasi data BPS," kata Hedy, dikutip dari Kompas.com, Rabu (24/5).
Hedy mencontohkan, sekian kilometer jalan provinsi sudah dibangun sebelum era SBY.
Namun pada era SBY jalan provinsi tersebut berubah statusnya menjadi jalan nasional karena diterbitkan surat keputusan (SK) baru.
Baca: Anies Baswedan Dilaporkan, Ketua DPP Nasdem Tantang Ganjar Adu Gagasan: Politik Kita Tidak Maju-maju
Sehingga, penambahan jalan nasional di era SBY bukanlah hasil pembangunan baru, melainkan hanya perubahan status jalan.
"Jadi zaman SBY kan nambah tuh jalan nasional. Itu kebanyakan bukan hasil pembangunan," kata dia.
Sebelumnya, Anies menyebut era Presiden Jokowi berhasil membangun jalan tol terpanjang.
Namun, ia mengklaim Presiden Jokowi masih kalah dengan SBY dalam hal pembangunan jalan nasional.
Menurut Anies, hanya sekitar 500 kilometer jalan nasional yang terbangun selama Jokowi memimpin.
Baca: Anies Baswedan Dilaporkan, Ketua DPP Nasdem Tantang Ganjar Adu Gagasan: Politik Kita Tidak Maju-maju
Sedangkan pada era SBY bisa 20 kali lipat dari pencapaian Jokowi saat ini.
"Pada era 10 tahun sebelumnya 11.800 kilometer, 20 kali lipat," kata Anies di HUT ke-21 PKS, Sabtu (20/5).
Adapun berdasarkan Buku Induk Statistik Pekerjaan Umum Tahun 2008, total panjang jalan nasional non-tol pada tahun 2004 ialah 34.629 km.
Kemudian hingga Desember 2014 (era SBY berakhir), total panjang jalan menjadi 38.570 km.
Lalu berlanjut sampai dengan akhir tahun 2021, total panjang jalan nasional non-tol bertambah 46.965 km.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa panjang jalan nasional selama era SBY bertambah 3.941 km.
Sementara di era Jokowi, panjangnya bertambah 8.395 km. (Tribun-Video.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PUPR soal Anies Kritik Pembangunan Jalan Era Jokowi: Salah Interpretasi Data BPS"
Host: Agung Laksono
VP: Dedhi Ajib
# klarifikasi # PUPR # Anies Baswedan # pembangunan # BPS
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.