TRIBUN-VIDEO.COM - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkap hasil pemeriksaan bangkai bus pariwisata yang mengalami kecelakaan terjun ke sungai di Objek Wisata Guci Tegal.
Temuan awal menunjukkan rem tangan bus berfungsi normal dan dalam kondisi terkunci.
Hal ini berarti membuktikan sopir bus tidak bohong, bahwa benar ia meninggalkan kendaraan itu dalam keadaan sudah direm tangan.
Fakta ini diungkap Senior Investigator KNKT Ahmad Wildan, saat melakukan pemeriksaan kendaraan bersama tim dari Hino bus.
"Proses investigasi ini masih cukup panjang. Jadi saya ingin mengetahui lebih detail kemampuan handbrake untuk menahan itu seberapa besar," kata Ahmad Wildan seperti dikutip dari Tribun Jateng.
Baca: Bukan Ulah Anak Kecil! Penyebab Kecelakaan Maut Bus di Guci Diduga karena Batu Pengganjal Bergeser
Ia menjelaskan, Bus pariwisata yang mengalami kecelakaan merupakan Hino tipe RK260.
Sedangkan sesuai temuan teman-teman penguji saat melakukan pengecekan, posisi handbrake mengunci.
Tak hanya itu, saat bangkai bus diangkat ke permukaan, posisi ban belakang juga tidak berputar karena terkunci.
Sehingga kesimpulan awal sesuai penjelasan penguji, handbrake bus berpelat B 7260 CGA itu bekerja.
Namun, seberapa besarnya rem bekerja, masih akan dicari tahu oleh KNKT dan tim Hino Bus.
Karena bus tersebut tergolong masih baru, produksi 2020.
"Bus ini tergolong masih baru karena diproduksi tahun 2020. Selain itu Kir juga masih berlaku," tegasnya.
"Secara desain, bus Hino RK260 ini kemampuannya dibatasi. Bisa jadi karena pada saat mesin bus sedang dipanaskan ada penumpang yang naik dan jumlahnya banyak, sehingga menambah tekanan bus semakin berat, akhirnya masa makin berat dan muncul gaya dorong dari atas," jelasnya.
Baca: Fakta Dibalik Bus Terjun di Jurang Guci, Bukan Dimainkan Anak Kecil, Begini Penjelasan KNKT
"Seperti yang kita ketahui, gaya dorong ditimbulkan oleh energi potensial yang rumus nya masa kali gaya gravitasi kali tinggi. Semakin besar masa, maka semakin besar gaya yang akan mendorong bus dari atas ke bawah. Imbasnya kemampuan rem untuk menahan melemah dan akhirnya turun," terang Wildan.
Sebagai informasi, kesimpulan itu pun menguatkan pernyataan dari sang sopir yakni Romyani (55).
Ia sebelumnya mengatakan bahwa dirinya telah memasang rem tangan dan memberikan ganjalan.
Sama hal nya dengan video yang beredar, bus tampak terjun tidak terlalu cepat, bahkan sempat melambat, menandakan rem tangan berfungsi.(Tribun-video.com/TribunJateng)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Temuan KNKT pada Kecelakaan Bus di Guci Tegal, Handbrake dan Roda Belakang Mengunci
Host: Dea Mita
VP: Latif
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.