Rusia Kebakaran Jenggot, Depleted Uranium dari Inggris Sudah Sampai di Ukraina, Perburuk Keadaan?

Editor: Khaira Nova Hanugrahayu

Reporter: Mei Sada Sirait

Video Production: Yogi Putra Anggitatama

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Pemerintah Inggris tak peduli dengan peringatan Rusia untuk membatalkan pengiriman amunisi depleted uranium (DU) ke Ukraina.

Senjata yang dianggap bisa menimbulkan radiasi tersebut telah dikirimkan ke negeri yang sedang berkonflik dengan Rusia itu.

Menteri Angkatan Bersenjata James Heappey menyebutkan pihakya telah memulai pengiriman amunisi depleted uranium ke Ukraina.

Heappey menyebutkan, senjata tersebut telah sampai di Ukraina, namun ia menyebutkan bahwa militer Inggris tidak akan berusaha melacak di mana senjata itu digunakan.

Hal ini membuat Rusia kebakaran jenggot dengan sikap Inggris yang dianggap semakin memperburuk konflik Rusia-Ukraina.

Baca: Mengerikan! Ini yang Akan Terjadi jika Rusia Lakukan Serangan Nuklir ke Ukraina, Mirip Bom Hiroshima

Amunisi DU Inggris telah tiba di medan perang, untuk ditembakkan dari tank Challenger 2 yang juga dipasok ke Ukraina.

Kedutaan mengatakan bahwa pemerintah Inggris akan bertanggung jawab atas efek dari "amunisi beracun" dan tidak dapat menghindari pertanggungjawaban dengan menyerahkannya kepada pasukan Ukraina.

Dikutip dari Russia Today, utusan Rusia untuk Inggris, Duta Besar Andrey Kelin, memperingatkan bahwa amunisi DU akan menjadi hal yang mengerikan bagi pertanian dan rakyat Ukraina.

Lantaran residu radioaktif dapat mencemari air dan tanah negara tersebut, bahkan hingga enam generasi.

Baca: Ukraina Buka Suara! Kiev Akui Berada di Balik Serangan Drone di Daerah Teluk Sevastopol

Baik pejabat Inggris dan AS telah memperdebatkan dugaan bahaya kesehatan yang ditimbulkan DU.

Namun Heappey mengklaim bahwa depleted uranium hanya membawa risiko kesehatan dan lingkungan yang "rendah", merujuk pada studi pemerintah tahun 2007.

Kementerian Pertahanan tidak akan melakukan upaya untuk melacak di mana pasukan Ukraina menggunakan putaran DU yang dipasok Inggris, dan “tidak berkewajiban” untuk membantu upaya pembersihan setelah konflik.

Namun, menurut Doug Weir, seorang ahli Observatorium Konflik dan Lingkungan, amunisi uranium menghasilkan partikulat DU yang beracun secara kimia dan radioaktif.

Penelitian terbaru lainnya juga menunjukkan bahwa senjata ini dapat menghasilkan "hasil kesehatan yang merugikan" mengingat sifat "kemotoksik dan radiotoksik" dari DU.

Diketahui Moskow telah mendesak kekuatan asing untuk menghentikan semua pengiriman senjata ke Ukraina.

Mereka menyebut bantuan itu tidak akan menghalangi tujuan militernya tetapi hanya akan memperpanjang konflik.

Setelah Inggris mengumumkan keputusannya untuk memasok peluru uranium ke Kiev bulan lalu, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan negara-negara Barat ingin "melihat Ukraina benar-benar hancur" dan bertindak dengan "kecerobohan mutlak, tidak bertanggung jawab dan impunitas."(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Inggris Sebut Depleted Uranium Telah Sampai Ukraina, Rusia Kebakaran Jenggot

# Inggris # Rusia # Ukraina # Uranium

Sumber: Tribunnews.com
   #Inggris   #Rusia   #Ukraina   #Uranium
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda