Kapal Perang AS Tampakan Diri di Selat Taiwan Bikin China Murka: Sinyal Perang di Asia Kian Memanas!

Editor: Ramadhan Aji Prakoso

Video Production: Muhammad Taufiqurrohman

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUN-VIDEO.COM, BEIJING – Pemerintah China kembali memberikan sinyal perang, seusai  milik Armada ke-7 Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) berlayar melintasi Selat Taiwan sejak Minggu (16/4/2023).

"Pasukan komando tetap dalam kondisi waspada tinggi setiap saat dan akan dengan tegas mempertahankan kedaulatan dan keamanan nasional serta perdamaian dan stabilitas regional," tegas juru bicara militer China, Kolonel Shi Yi.

Angkatan Laut AS, menjelaskan kehadiran kapal perangnya di perairan Taiwan hanyalah transit rutin.

Terlebih wilayah perairan Taiwan merupakan bagian dari jalur Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

 Sehingga negara manapun bebas melewati jalur navigasi internasional tersebut.

Baca: Pertempuran Berdarah Baru di Bakhmut, Ukraina Sebut Belum Pernah Ada Perang Seganas Ini Sebelumnya

"Kawasan tersebut merupakan pelayaran internasional militer Amerika Serikat bebas terbang, berlayar dan beroperasi di kawasan tersebut sesuai hukum internasional," tegas Angkatan Laut AS dikutip dari AFP.

Akan tetapi tindakan yang dilakukan AS dinilai pemerintah China sebagai bentuk ancaman.

 China memandang Taiwan sebagai bagian dari.

Hal tersebutlah yang membuat pemerintah China khawatir apabila kunjungan kapal Amerika dapat mendorong terjadinya tindakan separatisme.

Mengingat tindakan seperti ini bukan kali pertama yang dilakukan AS, sebelumnya USS Milius sempat melintas di perairan Laut China Selatan yang menjadi sengketa antara Beijing dan beberapa negara lainnya.

Baca: Australia Akui Kemajuan Pasukan Putin di Medan Perang: Tentara Rusia Tak Bodoh, Miliki Strategi

China mengecam aktivitas kapal perang AS itu sebagai penyusupan ilegal yang dilakukan 'tanpa izin pemerintah China'.

Imbas tindakan provokasi tersebut China menggelar latihan militer besar-besaran mencakup simulasi serangan terarah dan simulasi blokade wilayah Taiwan.

Latihan yang dinamai Joint Sword tersebut digelar selama tiga hari di sekitar wilayah Taiwan dimulai pada 8 hingga 11 April 2023.

Tak tanggung – tanggung dalam latihan tersebut 42 jet tempur serta 8 kapal perang ikut diluncurkan sebagai bentuk gertakan atas tindakan AS.

Meski pemerintah Taiwan menolak klaim teritorial China, dan mengatakan hanya penduduk pulau itu yang dapat menentukan masa depannya.

Akan tetapi China bersumpah pihaknya tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk membawa Taiwan yang diperintah secara demokratis di bawah kendalinya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sinyal Perang di Asia Kian Memanas, Kapal Perang AS Tampakan Diri di Selat Taiwan Bikin China Murka

# kapal perang # Selat Taiwan # Kapal Asing # perang

 

Sumber: Tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda