TRIBUN-VIDEO.COM - Pria penempel kode QRIS palsu di kotak amal beberapa masjid di Jakarta akhirnya ditangkap.
Pria bertubuh tinggi besar yang aksinya terekam kamera CCTV itu bernama Iman Mahlil Lubis.
"Iya benar, satu orang sudah ditangkap," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Selasa (11/4/2023).
Sebelum ditangkap, Iman diduga sempat mengembalikan uang dari masyarakat, yang masuk ke QRIS palsu tersebut.
Total uang yang dikirimkan Iman sebanyak Rp 13 jutaan. Iman mengirimkan lewat transfer ke rekening resmi Masjid Nurul Iman Blok M.
Hal itu terungkap dalam postingan akun Instagram Reda Samudera, yang mengawal kasus ini sejak viral, hingga pelakunya ditangkap.
Baca: Iman Mahlil Lubis, Pelaku yang Tempel QRIS Palsu di Kotak Amal Masjid & Pernah Kerja di Bank BUMN
Diketahui, Iman menjalankan aksinya di beberapa masjid besar di Jakarta termasuk Masjid Istiqlal.
Dirinya pura-pura memasukan uang ke kotak amal, padahal menempelkan QRIS palsu atas nama 'Restorasi Masjid'
Aksinya menempelkan QRIS di Masjid Nurul Iman di Blok M Square, Kebayoran Baru, dan Masjid Nurullah di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan viral di media sosial.
Iman diduga sempat buka suara lewat akun media sosialnya di Instagram, yang kemudian diunggah Reda.
Dalam akunnya, Iman meminta maaf dan berdalih menjalankan aksinya karena urusan pekerjaan.
Setelah aksinya viral, Iman bahkan mengembalikan semua uang yang telah masuk ke QRIS tersebut senilai Rp 13 jutaan.
"Assalamualaikum, sehubungan belum ada respon yang signifikan dari kedua penyelenggara QRIS, maka dengan pertimbangan:
1. Teman-teman khawatir saya tidak bertanggungjawab
2. Semakin lama proses penyelesaiannya
Maka, SELURUH uang yang pernah masuk melalui QRIS saya titipkan/kembalikan sementara di Rekening Resmi Masjid Nurul Iman Blok M @masjidnuruliman," tulis Iman dikutip TribunJakarta.com, Selasa (11/4/2023).
Reda pun membagikan tangkapan layar mutasi ke rekening Masjid Nurul Iman dengan pengirim atas nama Mohd Iman Mahlil L sebesar Rp 13.046.000 ribu.
"Oke masuk ke masjid Nurul Iman Blok M Square," tulis Reda.
Warganet memberikan komentar terkait aksi pengembalian uang yang dilakukan pelaku.
Menurut warganet, jika kasus ini tidak viral. Bisa saja pelaku 'memakan' semua uang yang diberikan masyarakat dengan niat bersedekah.
"Ya kali udah ketahuan baru dibalikin, coba kalau ga ketahuan jangan kasih ampun pokoknya orang-orang kayak gini,"
"Perlu dikasih pelajaran jangan hanya kata maaf, takutnya jadi contoh buat yang lain," tulis warganet.
Baca: Lebih Canggih! Muncul Modus Pemalsuan Barcode QRIS Kotak Amal Masjid
Sementara itu sebelum ditangkap, lewat akun Instagram imanabuaf, pelaku diduga meminta maaf dan menyebut telah terjadi kesalahpahaman.
"Saya mohon maaf telah membuat kesalahpahaman, semoga dengan klarifikasi ini semuanya dapat paham," tulis akun tersebut.
Ia lalu mengaku mengganti QRIS masjid dengan rekening atas nama Restorasi Masjid yang merupakan rekening Bank Nobu hanya untuk melakukan pemeriksaan terkait pekerjaannya.
Namun pria tersebut tak menjelaskan secara gamblang maksud dari 'melakukan pemeriksaan'.
Pria bertumbuh tambun itu lalu mengaku belum mengetahui berapa jumlah uang yang sudah masuk ke dalam rekening atas nama Restorasi Masjid.
Tapi Ia mengaku akan mengembalikan uang tersebut.
"Ada yang bertanya : Apa hubungannya sama pemeriksaan ya?
Saya bekerja di bidang pemeriksaan pak/bu/mas/mbak.
Contoh (tapi bukan kasus ini) :
Coba cek dong, pembayaran dengan "anu" itu berapa lama prosesnya, ada potongan atau tidak, jangan-jangan ga masuk, ada BAGI-BAGI nggak?
Nah, kami menentukan sampel, secara diam-diam, kalau secara terang-teranganan ya ga perlu periksa, cukup tanya.
Sekali lagi saya mohon maaf, risiko pekerjaan, tapi kerugian finansial yang mungkin ditimbulkan akan saya ganti," tulis pria tersebut.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Iman Mahlil Lubis Penempel QRIS Palsu di Masjid Ditangkap, Pelaku Diduga Kembalikan Uang Rp 13 Juta
# Modus penipuan QRIS # Penipuan stiker QRIS # QRIS kotak amal masjid
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.