Ukraina Dituding Kirim Teroris ke Rusia Targetkan Blogger Militer, Moskow Sumpah Akan Balas Dendam

Editor: Dyah Ayu Ambarwati

Reporter: sara dita

Cameraman: Dyah Ayu Ambarwati

Video Production: yohanes anton kurniawan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Pengeboman yang menewaskan blogger militer Rusia Vladen Tatarsky memicu seruan untuk membalas dendam dan mengintensifkan serangan terhadap Ukraina dari tokoh-tokoh pro-perang.

Blogger pro-perang Ivan Kondakov mengaku ia tidak takut jika insiden yang dialami Tatarsky itu terulang.

Blogger militer lain bernama Kondakov menilai ini adalah tantangan dari Ukraina dan Barat

Pembunuhan Tatarsky dapat digunakan sebagai alasan bagi Rusia untuk meningkatkan serangannya ke Kyiv.

Para analis mengatakan Moskow bisa beralasan untuk menindak lebih keras gerakan anti-perang di dalam negeri.

Tokoh pro-perang terkemuka lainnya menyerukan tindakan yang lebih keras terhadap Ukraina.

Mereka menuding Ukraina sengaja menyewa teroris untuk membunuh orang-orang Rusia.

Baca: Iming-iming Agar Mau Perang, Putin Bikin Badan Dana untuk Tentara Rusia yang Bertugas di Ukraina

Mengomentari kematian Tatarsky, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa "Rusia melawan rezim Kyiv," sebab Ukraina mendukung tindakan teroris.

Pejabat Ukraina membantah terlibat dalam ledakan itu.

Presiden Rusia Vladimir Putin secara anumerta menghadiahkan Vladlen Tatarsky, seorang koresponden dan blogger perang terkemuka Rusia, Order of Courage.

Tatarsky diakui "atas keberanian dan kegigihan yang dia tunjukkan dalam menjalankan tugas profesionalnya.

Diketahui Tatarsky berasal dari wilayah Donetsk di timur Ukraina

Dia merupakan seorang pendukung perang Ukraina vokal yang nama aslinya adalah Maxim Fomin.

Ia tewas Minggu dalam ledakan selama acara di sebuah kafe di kota terbesar kedua Rusia St. Petersburg.

Baca: Wanita Pembawa Bom Jadi Tersangka Pembunuhan Blogger Militer Rusia Ditangkap, Diduga Suruhan Ukraina

Tatarsky terkenal akan kata-katanya bahwa akan mengalahkan semua orang, yang dia katakan pada upacara Kremlin pada bulan September ketika Presiden Vladimir mengumumkan aneksasi empat wilayah Ukraina.

Tatarsky memiliki sebuah audiens lebih dari 500.000 orang di Telegram.

Sebelum bergabung dengan separatis pro-Rusia di Donetsk Ukraina pada 2014, ia dipenjara karena perampokan bersenjata.

Pada 2019, ia pindah ke Moskow dan memulai karirnya sebagai blogger militer dan menerbitkan tiga buku, termasuk biografi tentang pelariannya dari penjara.

Pihak berwenang Rusia mengatakan pada hari Senin bahwa mereka menahan seorang tersangka - Darya Trepova yang berusia 26 tahun.

Dia ditahan sehubungan dengan serangan itu.

Menurut Komite Anti-Teroris Rusia (NAC) Darya diatur oleh dinas intelijen Ukraina bersama dengan jaringan kritikus Kremlin Alexei Navalny yang dipenjara untuk melakukan serangan itu.(*)

Artikel ini telah tayang di The Moscow Times dengan judul Russian Pro-War Figures Call for Revenge After Killing of Military Blogger

# Ukraina # teroris # Rusia # Blogger # perang # rudal # nuklir # Dmitry Peskov # Vladimir Putin

Sumber: Sumber Lain
   #Ukraina   #teroris   #Rusia   #Blogger   #perang   #rudal   #nuklir   #Dmitry Peskov   #Vladimir Putin
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda