Pertunjukan Rejang & Wayang Lemah Meriahkan Tawur Agung Kesanga di Catuspata, Upacara sebelum Nyepi

Reporter: Ariska Nur Choirina

Video Production: Yogi Putra Anggitatama

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Sehari sebelum Hari Raya Nyepi, Desa Adat Ubud, Gianyar, Bali menggelar upacara tahunan.

Yakni Upacara Tawur Agung Kesanga bertempat di Catuspata, Ubud, pada Selasa 21 Maret 2023 hari ini.

Upacara yang digelar setiap Hari Raya Pengerupukan ini bertujuan untuk mensucikan buana agung dan buana alit.

Dilansir dari TribunBali.com, selain sarana upakara bebantenan, upacara ini juga diisi pertunjukan sakral.

Seperti wayang lemah, tari rejang dan baris gede.

Upacara berlangsung dari pukul 10.00 Wita, disaksikan oleh krama Desa Adat Ubud dan keluarga Puri Agung Ubud.

Bendesa Ubud, Tjokorda Raka Kerthyasa menjelaskan, upacara ini digelar setiap tahun.

Secara filosofi, pelaksanaannya tak ada perbedaan dengan upacara-upacara sebelumnya.

"Tidak ada perbedaan dalam konteks kewajiban kita dalam mempersembahkan bakti pada Ida Sang Hyang Widhi. Jadi mungkin kita hanya perlu mengubah strategi saja karena kondisi secara infrastruktur berubah, juga terjadi perubahan penduduk," ujarnya.

Namun apabila terdapat perubahan secara fisik merupakan hal yang wajar.

Terlebih Bali penuh keberagaman.

Cok Ibah sapaannya mengatakan, bagaimanapun bentuk upacaranya baik nista, madya dan utama, namun yang paling prinsip adalah ketulusikhlasan.

Baca: Dukung Pelaksanaan Tawur Agung Kesanga, Sejumlah Arus Lalu Lintas di Denpasar Direkayasa



" Yadnya itu adalah motivasi. Jadi,tak bisa hanya diukur dari bentuk kegiatan atau tingkatnya. Tapi yang utama adalah ketulus ikhlasan. Inilah yang akan menjaga taksu."

Pasalnya, meski digelar sederhana, selama digelar secara ikhlas maka akan lebih bermanfaat dan bermakna.

"Meskipun sederhana, selama tulus, pikiran tenang dan hati yang damai, itulah yang akan memberikan buah daripada karma," ujarnya.

Sementara itu, terkait pelaksanaan Tawur Kesanga di catuspata atau di depan Puri Agung Ubud, ia menegaskan bahwa gelaran tersebut tak terlepas dari sejarah.

Di mana puri atau pasar pada zaman dulu diyakini sebagai sentral negeri.

"Sudah kita warisi, biasa dekat puri dan pasar, sesungguhnya sentral energi wilayah. Kalau itu kita pindahkan apakah mungkin bisa lebih baik. Jika memang harus mau dipindah lokasinya, maka dari itu harus diobservasi secara objektif, tak secara politikal,"

"Terkadang, cara pandang dan analisa itu sarat kepentingan pribadi atau kelompok. Padahal dalam yadnya kan gak ada kepentingan individu, kelompok. Tapi kepentingan menyucikan buana alit dan agung," kata Cok Ibah.

Melalui upacara Tawur Agung Kesanga ini, pihaknya berharap alam semesta beserta isinya diberikan kesehatan.

Diketahui sebelumnya, selain menggelar berbagai tradisi, Pemprov Bali juga mengeluarkan sejumlah peraturan untuk Hari Raya Nyepi yang jatuh pada Rabu (22/3/2023).

Di antaranya, Pemprov mengimbau seluruh umat Hindu untuk melaksanakan rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1945.

Pemprov juga mengimbau penyedia jasa transportasi untuk tidak beroperasi selama pelaksanaan Hari Suci Nyepi.

Menghimbau juga untuk Lembaga Penyiaran Radio dan Televisi untuk tidak melakukan siaran selama pelaksanaan Hari Suci Nyepi.

Bahkan penyedia jasa seluler dan IPTV juga diminta untuk mematikan data seluler/internet selama pelaksanaan Hari Raya Nyepi.

Selain itu, masyarakat juga dilarang menyalakan petasan, pengeras suara, hingga lampu dan lain sebagainya yang bisa mengganggu kesucian nyepi.

(Tribun-video.com/TribunBali.com)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Tawur Agung Kesanga di Catuspata Ubud, Pertunjukan Sakral dari Rejang hingga Wayang Lemah Ditarikan

# Tawur Agung Kesanga # Nyepi # Pertunjukan

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda