TRIBUN-VIDEO.COM - Sebentar lagi umat Hindu merayakan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1945 yang jatuh pada Rabu 22 Maret 2023.
Salah satu tradisi yang biasa digelar sebelum pelaksanaanya Nyepi adalah pawai Ogoh-ogoh.
Umat Hindu di Lombok juga menggelar pawai Ogoh-ogoh. Pawai besar-besaran biasanya digelar di Cakranegara, Kota Mataram.
Saban tahun pawai Ogoh-ogoh di Pulau Seribu Masjid ini tidak kalah meriah. Bahkan masuk dalam kalender pariwisata Kota Mataram.
Kemeriahan pawai Ogoh-ogoh ini sudah mulai terasa saat ini.
Hal ini terlihat di setiap gang rumah permukiman penduduk Hindu sudah berdiri patung Ogoh-ogoh.
Warga sudah menyiapkan patung Ogoh-ogoh jauh hari sebelumnya.
Pembuatan Ogoh-ogoh ini dapat memakan waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.
Baca: Absen 3 Tahun, Pawai Ogoh-ogoh Warga Bali di Bontang Kembali Digelar dengan Meriah
Waktu pembuatan Ogoh-ogoh dapat bervariasi bergantung ukuran, jenis bahan, jumlah orang yang mengerjakan, dan kerumitan desain Ogoh-ogoh.
Salah satunya persiapan Ogoh-ogoh dari Stt Widya Santhi Banjar Ambengan, Lingkungan Karang Songkang, Kelurahan Cakranegara Timur, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram.
Ogoh-ogoh diberi nama Sang Hyang Yama, terdapat seekor kerbau dan Dewa bernama Yama.
"Persiapannya sendiri mencapai 90 persen dalam waktu pengerjaan memakan waktu 2.5 bulan. Nantinya H-1 sebelum pawai Ogoh-ogohnya disembayangin dulu," ketua ketua Stt Widya Santhi Banjar Ambengan, Agung Widnyana, Kamis (16/3/2023).
Dia menceritakan tentang Sang Hyang Yama ini adalah penjaga neraka yang menghakimi umat manusia.
Baca: Live Update Travel: Pawai Ogoh-Ogoh Digelar Seusai Absen hingga Wisata Lava Tour Dibuka Kembali
Jadi Sang Hyang Yama berkuasa ada di alam neraka.
Selain itu, Dewa Yama ini memiliki sebuah kendaraan yakni binatang kerbau.
Dewa Yama juga bisa berubah dua warna yakni biru dan hitam.
"Jadi Dewa Yama menghampiri orang baik maka Dewa Yama bakal menjadi berwarna biru. Sedangkan ketika menghampiri orang jahat atas perbuatannya di dunia maka Dewa Yama berubah warna hitam," jelas Agung.
Tujuan mengangkat serta memberikan edukasi pada cerita Sang Hyang Yama, ini untuk mengingatkan kepada seluruh umat manusia agar selalu berbuat kebaikan.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Melihat Persiapan Pawai Ogoh-ogoh di Pulau Seribu Masjid
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.