TRIBUN-VIDEO.COM - Korea Utara (Korut) nekat meluncurkan dua rudal balistik jarak pendek ke laut lepas pantai timurnya.
Peluncuran itu dilakukan saat Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan mengadakan latihan militer gabungan skala besar.
Dikutip dari Tribunnews.com pada Kamis (16/3/2023), peluncuran itu terjadi pada Selasa (14/3/2023) malam.
Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan menerangkan, Militer Korea Selatan berada dalam siaga tinggi dan mempertahankan postur kesiapan penuh dalam koordinasi erat dengan Amerika Serikat.
“Militer Korea Selatan berada dalam siaga tinggi dan mempertahankan postur kesiapan penuh dalam koordinasi erat dengan Amerika Serikat,” katanya.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan pihaknya sedang mengumpulkan informasi tentang rudal tersebut.
Mereka belum memastikan adanya kerusakan di dalam negeri terkait peluncuran tersebut.
Sementara, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno akan memastikan lebih lanjut apakah dua rudal balistik Korea Utara tersebut terbang di atas zona ekonomi eksklusif Jepang.
Baca: Korut Gregetan Ulah AS-Korsel Latihan Militer Bersama, Kembali Luncurkan Uji Coba 2 Rudal Balistik
"Kami melihat ada kemungkinan Korea Utara akan meningkatkan tindakan provokatif lebih lanjut, termasuk peluncuran rudal dan uji coba nuklir," kata Matsuno.
Korsel akan melanjutkan kerja sama yang erat dengan AS.
Hal ini sebagai pertahanan dan mengumpulkan serta menganalisis informasi dengan pengawasan terhadap ancaman Korut.
Sementara itu, komando Indo-Pasifik AS mengatakan peluncuran dua rudal balistik terbaru tersebut tidak menimbulkan ancaman langsung terhadap personel atau wilayah AS dan sekutunya.
Akan tetapi, mengatakan program senjata Korea Utara yang melanggar hukum memiliki efek destabilisasi.
Diketahui, aktivitas militer Korut meningkat seiring latihan militer gabungan antara Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS).
Seoul dan Washington menggelar latihan militer Freedom Shield yang dijadwalkan berakhir pada 23 Maret 2023 mendatang.
Latihan itu berfokus pada "perubahan lingkungan keamanan".
Baca: Korsel Tak Bisa Lagi Menahan, Akan Bangun Senjata Nuklir Lawan Ancaman Korut yang Makin Menggila
Hal tersebut dilakukan mengingat agresi Korea Utara semakin meningkat.
Dikatakan, latihan akan melibatkan prosedur masa perang untuk menghalau potensi serangan Korea Utara.
Hingga melakukan kampanye stabilisasi di Utara.
Sekutu menekankan, latihan tersebut adalah pertahanan berdasarkan rencana operasional gabungan.
Sementara itu, awal bulan ini, pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, memerintahkan militer untuk mengintensifkan latihan.
Hal ini untuk mencegah dan menanggapi " perang nyata" jika perlu.
Sebagaimana diketahui, Korea Utara memperingatkan, pihaknya akan menyatakan perang jika rudalnya ditembak jatuh saat uji coba di atas Samudera Pasifik.
Peringatan itu dilontarkan Kim Yo Jong, adik perempuan Pemimpin Korea Utara Jim Jong Un pada Selasa (7/3/2023).
Korut melakukan gelombang uji coba senjata terlarang dalam beberapa bulan terakhir, dengan mengeklaim program senjata nuklir dan rudalnya untuk pertahanan diri.
Pyongyang juga marah atas latihan militer bersama Amerika Serikat-Korea Selatan, menggambarkannya sebagai latihan untuk invasi.
Kim Yo Jong menegaskan, Korea Utara selalu siaga untuk mengambil tindakan yang tepat, cepat dan luar biasa setiap saat.
Ia kemudian menyebut lautan Pasifik bukan milik dominium AS atau Jepang.
(Tribun-Video.com/ Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Korea Utara Kembali Luncurkan 2 Rudal Balistik Saat Amerika dan Korsel Sedang Latihan Gabungan
# Korea Utara # Korea Selatan # Amerika Serikat # Latihan Militer # Rudal balistik
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.