TRIBUN-VIDEO.COM - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, mengungkapkan kekecewaan terhadap penggunaan anggaran penanganan stunting yang tidak tepat sasaran.
Diketahui, dari anggaran Rp 77 triliun untuk penanganan stunting, ternyata banyak program daerah yang mencomot dana tersebut, padahal tidak ada kaitan langsung dengan kesehatan ibu dan anak.
Bahkan, Menkeu menyebutkan ada laporan, biaya perbaikan pagar Puskesmas ada yang dimasukkan ke dalam anggaran penanganan stunting.
Dilansir dari Tribun Jambi, hal ini dikatakan oleh Menkeu Sri Mulyani Sri Mulyani pada acara Modul Sinkronisasi Krisna Renja Sakti di Aula Gedung Dhanapala, Kemenkeu, Jakarta Pusat, Selasa (14/3/2023).
Baca: Sri Mulyani Bersih-bersih Kemenkeu Hargai yang Jujur, Bersihkan yang Korup dan Berkhianat
Pemerintah telah menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Sebagai informasi, stunting adalah masalah gizi kronis kekurangan asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan pertumbuhan pada anak.
Pemerintah telah menyiapkan anggaran yang sangat besar untuk masalah ini.
Hal itu untuk mencapai target penurunan angka stunting dari 24,4 persen pada 2021 menjadi 14 persen pada 2024.
Baca: Sri Mulyani akan Temui Menko Polhukam Mahfud MD, Terkait Dana Mencurigakan Rp 300 Triliun
Anggaran tersebut diketahui mencapai Rp 77 triliun.
Namun, sayangnya anggaran puluhan triliun itu banyak yang tak tepat sasaran.
Diketahui, dari dana Rp 77 triliun, hanya Rp 34 triliun yang benar-benar diterima pada bayi dan ibu untuk mencegah stunting.
"Item yang betul-betul untuk bayi stunting, yaitu memberikan makanan dari bayi khas daerah hanya Rp34 triliun."
Baca: LIVE UPDATE: Alasan AGH Tak Hadir Rekonstruksi Penganiayaan hingga Sri Mulyani Didesak Mundur
"Bayangkan, yang betul-betul sampai ke mulutnya bayi atau ibu yang hamil untuk bisa mencegah stunting itu hanya porsi yang sangat kecil," kata Sri Mulyani.
Ia menambahkan, banyak anggaran penanganan stunting yang tidak tepat sasaran lantaran beberapa program pemerintah daerah masuk padahal tidak ada kaitan langsung.
Bahkan, ada biaya untuk memperbaiki pagar Puskesmas ikut dimasukkan ke dalam anggaran penanganan stunting.
"Tadi disampaikan Pak Menteri PPN/Bappenas (Suharso Monoarfa) ganti pagar Puskesmas masuk dalam kategori stunting," kata Sri Mulyani.
Baca: Blak-blakan Eks DPR RI Fahri Hamzah Bongkar Alasan Korupsi di Perpajakan Indonesia Tumbuh Subur
Di sisi lain, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas ikut menyoroti pentingnya peran pemerintah memberantas stunting
Ia mencontohkan, pihak PANRB bisa hemat Rp75 miliar karena adanya program konsultasi daring dengan pemerintah daerah tanpa harus melakukan perjalanan dinas ke Jakarta, mengurangi 85 persen jumlah tamu.
Sehingga, dari dana Rp 75 miliar tersebut dapat digunakan untuk membantu 14.700 bayi stunting.
Mereka akan mendapat bantuan gizi selama setahun, yakni Rp425 ribu per bulan atau Rp5,1 juta per balita dalam setahun. (Tribun-Video.com/TribunJambi.com)
Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Pagar Puskesmas Masuk Anggaran Stunting, Dana Rp 77 T Tak Tepat Sasaran Banyak Habis untuk Koordinasi
Host: Nina Agustina
Vp: Dandi Bahtiar
# Sri Mulyani # Kecewa # anggaran # Penanganan # stunting
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.