PDIP dan Gerindra Ngotot Harus Capres di Wacana Duet Prabowo Ganjar, Tak Ada yang Mau Jadi RI 2

Editor: Unzila AlifitriNabila

Reporter: Mei Sada Sirait

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Wacana duet maut Prabowo-Ganjar terbentur ego partainya masing-masing yang menginginkan mengusung capres.

PDIP dan Gerindra kompak menyatakan pantang mendorong kadernya menjadi calon RI 2 pada Pilpres 2024 mendatang.

Padahal, sejumlah pengamat politik sudah menganalisa jika sampai Ketua Umum Gerindra yang juga Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto dan kader PDIP yang merupakan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sampai berpasangan, dipastikan menang.

Dikutip dari Tribun Jakarta, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo angkat bicara terkait wacana duet Prabowo-Ganjar.

Ia tidak mempermasalahkan wacana duet dua bakal capres dengan survei elektabilitas tertinggi dari berbagai lembaga itu.

Namun, satu hal ia tekankan, Prabowo capresnya.

Bagi Hashim, Prabowo tidak mungkin maju pilpres sebagai cawapres.

Baca: Disinggung soal Capres Ideal, Jokowi Tegas Sebut Prabowo & Ganjar Sama-sama Ideal Maju Pilpres 2024

Menurutnya, Prabowo jauh lebih senior dibandingkan Ganjar.

Selain usia, Bagi Hashim, pengalaman di bidang politik Prabowo juga lebih mumpuni dibandingkan Ganjar.

"Pak Prabowo jauh lebih senior, lima belas tahun lebih tua, pengalamannya berbeda. Saya kira kalau Pak Ganjar mau ikut, mau diduetkan dengan Pak Prabowo. Saya kira kami terbuka untuk itu, Pak Ganjar sebagai calon wakil presiden," tegasnya.

Hal sama ditegaskan PDIP melalui Sekjennya, Hasto Kristiyanto.

Hasto menanggapi wacana Prabowo-Ganjar dengan sikap tegas, PDIP harga mati harus menjadi capresnya.

Hasto sendiri tidak secara langsung menyetujui wacana duet Prabowo-Ganjar kalaupun Ganjar yang menjadi calon RI 1.

"Ya penawaran kerjasama tentu saja dalam rangka calon presiden, berasal dari PDI Perjuangan," kata Hasto saat ditemui di kawasan Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dikutip dari Tribunnews.com Senin (13/3/2023).

Ia menjelaskan, harus disepakati bersama oleh partai politik mengingat calon presiden dan calon wakil presiden diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik.

"Artinya harus disepakati bersama sama oleh partai politk yang membangun kerjasama tersebut, mengingat calon presiden dan calon wakil presiden diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik," tambahnya.

Baca: Jawab Wacana Duet Prabowo Ganjar di Pilpres 2024, Ganjar Pranowo Pilih Bahas Pekerjaan Rumah Jateng

Hasto menambahkan sesuai amanat dari Ketua Umum DPP DPIP Megawati Soekarnoputri di HUT ke-50 partai, ditegaskan bahwa capres berasal dari kader partai berlambang banteng moncong putih itu.

Partai telah melakukan proses kaderisasi secara sistemik serta melakukan penugasan terhadap kader-kader partai baik di tingkat nasional maupun daerah dalam perspektif yang ideal.

"Partai mengusung calon presiden dari kader internal partai, itulah yang diperjuangkan oleh PDI Perjuangan," jelasnya.

Diketahui suara penjodohan Prabowo-Ganjar itu muncul setelah keduanya tampil mesra saat mendampingi Presiden Jokowi kunjungan kerja ke Kebumen, Jawa Tengah hari ini, Kamis (9/3/2023).

Meski juga ditemani anggota kabinet lainnya seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu trenggono, namun Jokowi terlihat asyik berjalan-jalan hanya bersama Prabowo dan Ganjar.

Mereka berinteraksi dengan petani setempat dan bercanda penuh tawa.

Ketiganya bahkan menyempatkan berfoto bersama.

Kemesraan Jokowi, Prabowo dan Ganjar dinilai sarat politik.

Jokowi dinilai blak-blakan menunjukkan dukungannya terhadap Prabowo-Ganjar untuk menjadi pasangan pada Pilpres 2024 mendatang.(*)

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Duet Maut Prabowo-Ganjar Terbentur Ego PDIP dan Gerindra, Tak Ada yang Mau Jadi RI 2

# Gerindra # Prabowo Subianto # PDIP # Ganjar Pranowo # Prabowo-Ganjar # Pilpres 2024

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda