TRIBUN-VIDEO.COM - Kegaduhan soal gaya hidup hedonisme dan dugaan tindak pencucian uang oleh pejabat disentil langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara pada Kamis (2/3).
Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa kekecewaan masyarakat terhadap para pejabat negara adalah hal yang wajar.
Ia pun mengingatkan agar aparat pemerintahan untuk memberikan pelayanan yang baik dan tak berlaku arogan apalagi pamer harta.
Baca: Eks Pejabat Bea Cukai Eko Darmanto Kini Minta Maaf, Bantah Pamer Harta: Foto Itu Dicuri Orang
Sebagaimana diketahui, aksi pamer harta para pejabat negara ini telah menimbulkan kekecewaan dari masyarakat yang dituangkan di media sosial.
Tak hanya masyarakat, sejumlah tokoh juga ikut angkat bicara terkait hal ini.
Mantan Ketua PBNU Said Aqil bahkan sempat mewanti-wanti akan menyerukan aksi tak bayar pajak bagi warga Nahdlatul Ulama (NU) bila Rafael terbukti melakukan penyelewengan dana pajak.
Baca: Kekayaan Rafael Alun Kini Mulai Terendus, Pakai Rekening Konsultan Pajak untuk Samarkan Transaksi
Dikatakan oleh Said Aqil bahkan keputusan tersebut mengacu pada kitab kuning dan para imam serta ulama.
Seruan ini juga pernah digaungkan pada saat kasus Gayus Tambunan beberapa tahun lalu.
Hal tersebut pun sampai membuat Presiden ke-enam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengutus stafsusnya untuk menemui Said Aqil.
Sementara itu, terkait kasus Rafael, Direktur Jenderal Pajak Kemenkeu, Suryo Utomo menemui langsung Ketua PBNU Yahya Cholil Tsaquf di kediaman pribadinya pada Kamis (2/3).
Suryo Utomo lantas meminta untuk memisahkan antara kasus dan kewajiban.
Ditekankan oleh Suryo bahwa membayar pajak adalah kewajiban yang dampakanya dirasakan oleh masyarakat.
(TribunVideo.com)
Baca berita terkait lainnya di sini
#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #live #breakingnews
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.