Ancaman Keras AS jika China Nekat Pasok Senjata Mematikan ke Rusia, Kerugian Besar bagi Beijing

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Amerika Serikat (AS) terus berupaya mencegah China agar tidak memasok senjata mematikan ke Rusia.

Bahkan, AS mengancam China bakal mengalami kerugian nyata jika nekat membantu Rusia.

Dikutip dari Tribunnews.com pada Selasa (28/2/2023) penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan memberikan penjelasan.

Ia mempersilakan China membuat keputusan terkait hubungannya dengan Rusia.

Baca: Putin Ancam NATO & Barat: Bencana Nuklir Global hingga Kiamat akan Terjadi Jika Terus Bantu Ukraina



Termasuk apakah China nekat memasok senjata ke Rusia.

Penasihat keamanan nasional Gedung Putih menerangkan, jika China benar-benar mengambil kebijakan tersebut maka akan menimbulkan kerugian nyata bagi China sendiri.

"Beijing harus membuat keputusannya sendiri tentang bagaimana kelanjutannya, apakah akan memberikan bantuan militer. Namun, jika menempuh jalan itu, itu akan menimbulkan kerugian nyata bagi China," kata Jake Sullivan.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, AS dan sekutu NATO-nya telah berupaya mempengaruhi China.

Mereka berusaha mencegah China memberikan bantuan militer mematikan untuk Moskow.

Termasuk pesawat tanpa awak atau drone.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius menjelaskan, hendaknya menilai China berdasarkan tindakannya dan bukan kata-katanya.

Ia menyindir soal seruan China soal perdamaian.

Namun, menurut informasi yang beredar ada kemungkinan justru China memasok senjata ke Rusia.

Senjata yang dimaksud adalah Drone Kamikaze.

Ketika saya mendengar laporan dan saya tidak tahu apakah itu benar, yang menurut China mungkin berencana untuk memasok drone kamikaze ke Rusia sementara pada saat yang sama menyajikan rencana perdamaian, maka saya menyarankan agar kita menilai China berdasarkan tindakannya dan bukan kata-katanya," ujar Boris Pistorius.

Senada dengan sekutu Barat, Direktur Badan Intelijen AS (CIA) William Burns melihat adanya indikasi China akan memasok senjata mematikan untuk Moskow.

Meskipun keputusan akhir terkait hal itu belum dipublikasikan.

Baca: Putin Ancam AS Bakal Pakai Senjata Nuklir Demi Keamanan Negara, Tuding NATO Ingin Kalahkan Rusia



“Saya melihat Beijing telah bersiap untuk memasok persenjataannya ke Moskow, meskipun keputusan akhir terkait hal itu belum diungkap,” katanya.

Terlepas dari itu, Beijing masih tetap teguh dalam pendiriannya untuk tidak mengutuk invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, Kehangatan hubungan Rusia dan China terlihat ketika Presiden Vladimir Putin mengadakan pembicaraan dengan diplomat top China Wang Yi, Rabu (22/2/2023).

Dalam pertemuan itu, mereka berjanji memperkuat hubungan antara kedua negara meskipun ada tekanan dari komunitas internasional.

Pertemuan itu menjadi pertama kalinya seorang pejabat senior China mengunjungi Moskow.

Sejak Putin memerintahkan invasi skala penuh ke Ukraina tahun lalu.

Kunjungan Wang Yi ke Moskow, menyoroti hubungan yang semakin dalam antara presiden Rusia dan Xi Jinping saat perang memasuki tahun kedua.

Dikutip Tribunnews.com dari Financial Times, Wang Yi mengatakan negaranya siap untuk mempertahankan fokus dan tekad strategis bersama Rusia.

Ia menambahkan bahwa kedua belah pihak akan memperdalam kepercayaan politik dan kerja sama strategis.

Wang Yi mengatakan, sejauh ini Beijing telah "menghidupkan" ekonomi ke Moskow saat dikenai sanksi oleh barat, dengan cara meningkatkan pembelian ekspor energi Rusia.

China juga meningkatkan pasokan komponen teknis yang tidak dapat lagi diimpor Rusia dari negara-negara barat karena sanksi.

Tak hanya Putin, diplomat senior China Wang Yi juga melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan Sekretaris Dewan Keamanan Nikolai Patrushev.

(Tribun-Video.com/ Tribunnews.com)



Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Amerika Serikat Peringatkan China untuk Tidak Memasok Senjata Mematikan ke Rusia

# Amerika Serikat # Rusia # China # NATO

Sumber: Tribunnews.com
   #Amerika Serikat   #Rusia   #China   #NATO
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda