Viral Video Anies Baswedan yang Tolak Jabatan Tangan Warga, NasDem Langsung Buka Suara

Editor: Tri Hantoro

Video Production: Rania Amalia Achsanty

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM, JAKARTA - Viral sebuah video yang menunjukkan bakal calon presiden Koalisi Perubahan, Anies Baswedan menolak berjabat tangan dengan warga.

Video tersebut pun banyak menuai pro kontra di masyarakat.

Dalam video berdurasi 5 detik itu, Anies Baswedan yang tampak memakai peci hitam tengah berjalan keluar dari salah satu tempat.

Saat itu, Eks Gubernur DKI Jakarta itu terlihat banyak dikerumuni warga.

Saat akan keluar, tangan Anies Baswedan tiba-tiba ditarik warga yang tampak memakai peci warna putih.

Warga itu bersalaman dan mencium tangan Anies.

Baca: Hujan-hujan demi Salami Anies Baswedan namun Gagal, Warga Lombok Timur: Dukungan Kami Bisa Beralih

Saat itu, Anies Baswedan terlihat menolak dengan menarik tangannya sembari berjalan keluar.

Namun, tidak diketahui secara pasti mengenai lokasi dan waktu video tersebut diambil.

Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali pun memberikan pembelaan mengenai video yang beredar yang telah menyudutkan Anies tersebut.

Menurutnya, Anies tidak bermaksud menolak jabat tangan.

Ia menyampaikan bahwa Anies Baswedan menolak berjabat tangan dengan karena tangannya sedang kotor.

"Pak Anies lagi kotor tangannya," kata Ahmad Ali saat dikonfirmasi, Rabu (1/2/2023).

Ali menjelaskan Anies Baswedan menolak berjabat tangan untuk menghindari warga ikut terkena tangannya yang masih kotor.

"Jadi menghindari jabat tangan supaya orang lain tidak kotor tangannya," katanya.

Anies Baswedan Kantongi Tiket Capres 2024

Partai NasDem, Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang tergabung dalam Koalisi Perubahan sudah memutuskan akan mendukung Anies Baswedan menjadi calon presiden atau Capres 2024.

Ketiga partai politik tersebut pun menyerahkan kepada Anies Baswedan untuk menentukan calon wakil presiden atau Cawapres.

Diketahui Partai NasDem menjadi yang pertama mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan untuk menjadi Capres 2024.

Saat itu, deklarasi dukungan Partai NasDem kepada Anies Baswedan diumumkan langsung Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh pada 3/10/2022) di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat.

NasDem pun saat itu memberikan keleluasaan kepada Anies Baswedan untuk menentukan calon wakil presiden yang akan mendampinginya dalam Pilpres 2024.

Setelah mendapat dukungan dari Partai NasDem, Anies Baswedan pun gerak cepat melakukan silaturahmi politik dengan mendatangi Markas Partai Demokrat di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (7/10/2022).

Saat itu, Anies Baswedan melakukan pembicaraan tertutup dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Setelah pertemuan tersebut mengemuka soal wacana duet Anies-AHY untuk Pilpres 2024.

Namun, dalam pertemuan tersebut belum terbangun kesepakatan-kesapakatan.

Anies Baswedan mengatakan saat itu, bila pihaknya dan Partai Demokrat akan melakukan pembicaraan lebih lanjut.

Baca: Ekspresi Anies Baswedan saat Ditanya soal Perjanjian dengan Prabowo Subianto

Setelah melakukan silaturahmi politik ke Partai Demokrat, Anies Baswedan pun menyambangi markas PKS di kawasan Jakarta Selatan, Minggu (30/1/2022).

Saat itu kedatangan Anies Baswedan diterima Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Ahmad Heryawan dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu.

Dalam pertemuannya, Anies Baswedan dan elite PKS membahas soal Pilpres 2024.

Sama seperti Partai Demokrat, dalam pertemuan tersebut Anies dan PKS belum sampai kepada kesepakan politik.

Namun, sempat muncul wacana bila PKS menyodorkan nama Ahmad Heryawan untuk menjadi calon wakil presiden pendamping Anies Baswedan.

Dari rentetan aktivitas politik Anies Baswedan di bulan Oktober 2022, kemudian ketiga partai pun membentuk tim kecil.

NasDem sebagai partai politik pertama yang mendeklarasikan Anies Baswwedan mendorong agar ketiga partai segera mendeklarasikan Koalisi Perubahan.

Namun, hingga detik ini Koalisi Perubahan urung dideklarasikan.

Meskipun begitu lewat perwakilannya di tim kecil, NasDem, Demokrat, dan PKS terus menjalin komunikasi intesif untuk menghadapi Pemilu 2024.

Terlebih ketiga partai politik tersebut bila dilihat dari kekuatannya sudah bisa mengantongi satu tiket untuk mengusung pasangan calon presiden pada Pilpres 2024.

Jika digabungkan, ketiga partai politik memiliki total kursi di Senayan sebanyak 163 atau 28,34 persen.

Adapun rinciannya Nasdem 59 kursi atau 10,26 persen, Demokrat 54 kursi atau 9,39 persen, dan PKS 50 kursi atau 8,70 persen.

Tentu saja angka tersebut jauh melebihi syarat presidential threshold 20 persen. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Viral Video Anies Baswedan Tolak Jabat Tangan Dengan Warga, Ini Penjelasan Partai NasDem

Sumber: Tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda