TRIBUN-VIDEO.COM - Polda NTB menyatakan bahwa konten live TikTok mandi lumpur di Desa Setanggor, Lombok Tengah tak memiliki unsur pidana.
Pemeran video yang merupakan para lansia juga menyatakan bahwa mereka tak dipaksa dalam melakukan konten tersebut.
Sementara itu, Bupati Lombok Tengah Pathul Bahri menyatakan akan menutup lokasi yang dijadikan tempat pembuatan konten live TikTok mandi lumpur.
Baca: Pilih Live TikTok Mandi Lumpur Ketimbang Bertani, Warga: Komentar Jelek Netizen yang Kami Tunggu
Dirkrimum Polda NTB Kombes Pol Teddy Ristiawan menyatakan pihaknya tak akan melakukan proses hukum dalam persoalan ini.
Menurut Teddy, pemilik akun yakni Sultan Akhyar juga sudah meminta maaf dan tak akan mengulangi perbuatannya.
"Orang nya kan udah minta maaf dan tidak mengulangi perbuatan. Udah diberikan bimbingan sama pemda juga, termasuk pemerintah kecamatan dan polsek setempat," kata Teddy.
Diketahui Polda NTB sudah melakukan pemeriksaan terhadap pemilik akun @intan_komalasari92 dan sejumlah pemeran video.
Teddy berujar, para lansia tersebut ternyata sukarela dan sengaja melakukan live TikTok sambil mandi lumpur untuk mendapatkan saweran gift.
Menanggapi viralnya tren mandi lumpur demi saweran ini, Bupati Lombok Tengah Pathul Bahri mengaku sudah berkoordinasi dengan Camat Praya Barat dan Kepala Desa Setanggor.
Baca: Viral Aksi Ngemis Online Tunjukkan Lansia Mandi Lumpur Sampai Menggigil, Polisi Minta Konten Distop
Pathul menyebut pihaknya akan menutup lokasi live karena sudah menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
Ia pun berharap agar para pemeran live TikTok bisa mencari pekerjaan yang memiliki etika.
Pihaknya pun akan memberikan solusi kepada para pemeran video live TikTok ini.
Pathul menyebut bahwa Pemda Lombok Tengah masih merancang mekanisme bantuan.
Untuk diketahui, para lansia tersebut mengaku sengaja untuk melakukan live dengan melakukan kegiatan mandi lumpur.
Hal ini dilakukan demi mendapatkan uang untuk kebutuhan sehari-hari.
Baca: Ogah Aktivitasnya Dihentikan, Pemeran Lansia Mandi Lumpur Minta Perekonomiannya Dibantu Pemerintah
Selain itu, mereka menilai kegiatan tersebut lebih menjanjikan ketimbang bertani di sawah.
Menanggapi adanya wacana tren ini dihentikan, pemeran video meminta agar pemerintah membantu mereka. (Tribun-Video.com)
Baca juga berita terkait di sini
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Polisi Sebut Tak Ada Unsur Pidana dalam Konten Live TikTok Mandi Lumpur di Lombok Tengah
# TRIBUNNEWS UPDATE # Polda NTB # Mandi Lumpur # TikTok # Lombok Tengah
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.