TRIBUN-VIDEO.COM - China menuding bahwa Amerika Serikat telah memutar balikkan fakta terkait insiden konfrontasi pesawat militer di perairan Laut China Selatan beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, militer AS mengatakan bahwa jet tempur China datang dalam jarak tiga meter sehingga memaksa mereka untuk melakukan manuver agar menghindari tabrakan.
Juru bicara Southern Theatre Command di China, Tian Junli dalam pernyataannya pada Sabtu (30/12) mengatakan bahwa AS telah memberikan informasi menyesatkan pada publik.
Junli menerangkan, pesawat Amerika Serikat itu telah melanggar hukum internasional.
Tak hanya itu, pesawat tersebut juga mengabaikan peringatan dari China berulang kali dan melakukan pendekatan berbahaya hingga mengancam keselamatan pesawat China.
Baca: Tunjukkan Kedekatan Rusia dan China, Presiden Vladimir Putin Undang Xi Jinping ke Moskow
"Amerika Serikat dengan sengaja menyesatkan opini publik ... dalam upaya membingungkan khalayak internasional," kata Tian.
"Kami dengan sungguh-sungguh meminta pihak AS untuk menahan tindakan angkatan laut dan udara garis depan, secara ketat mematuhi hukum dan perjanjian internasional terkait, dan mencegah kecelakaan di laut dan udara."
China sendiri telah mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan sebagai wilayahnya.
Beberapa negara seperti Vietnam, Filipina, Malaysia, Taiwan, dan Brunei hingga kini juga masih bersengketa dengan China terkait wilayah tersebut.
Untuk diketahui, insiden pesawat militer AS dan China ini terjadi pada 21 Desember 2022 lalu.
Pesawat tempur J11 milik China dan pesawat RC135 milik AU AS itu terbang di atas wilayah sengketa Laut China Selatan.
Amerika Serikat dalam keterangannya menyatakan bahwa insiden ini membuat mereka harus bermanuver untuk menghindari tabrakan.
Pasalnya kedua pesawat hanya berjarak tiga meter.(TribunVideo.com)
# TRIBUNNEWS UPDATE # China # pesawat tempur # Amerika Serikat # Militer
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.