Terungkap Fakta Sambo Sempat Berikan 1 Kotak Peluru ke Bharada E, Sebut Brigadir J Harus Tewas

Reporter: Mei Sada Sirait

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Fakta-fakta baru diungkap Bharada E dalam sidang perkara pembunuhan Brigadir J.

Hal-hal yang diketahui Bharada E ada kaitannya dengan pembunuhan Brigadir J dengan lantang disampaikan di persidangan.

Seperti sosok Koh Eben teman Ferdy Sambo, sosok perempuan menangis keluar dari rumah di jalan Bangka, peran Putri Candrawathi hingga perintah bersihkan sidik jari Ferdy sambo.

Terkini, Bharada E mengungkap adanya ruang senjata dan pintu rahasia di rumah Ferdy Sambo.

Bharada E juga mengaku diberi satu kotak peluru oleh Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J.

Baca: Kuat Akui Menangis saat Dengar Ucapan Sambo di Telepon: Kamu Siap Saja Dipenjara, Saya Minta Maaf



Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E menyebut diberi satu kotak berisikan peluru yang sudah dipersiapkan Ferdy Sambo setelah diceritakan soal skenario penembakan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Saat bersaksi atas terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, Bharada E menyebut awalnya Ferdy Sambo bertanya dimana letak senjata Bharada E.

"(Ferdy Sambo) Menjelaskan berulang-ulang soal apa?" kata Hakim Ketua, Wahyu Iman Santoso di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (13/12/2022).

"Skenario yang mulia, terus dia liat ke saya, bilang 'senjata mu mana?', karena senpi saya masih di samping saya bilang 'ada bapak'," jawab Bharada E.

Saat itu, Bharada E melihat Ferdy Sambo mengambil sesuatu yang ternyata sebuah kotak berisikan peluru dan langsung diserahkan ke Bharada E.

"Dia langsung ambil posisi nggak tau dia ambil dari saku atau darimana, 'kau tambah amunisi mu' kasih 1 kotak peluru ke saya," jelas Bharada E.

Lalu, hakim bertanya berapa banyak peluru yang dimasukkan ke senjata api jenis Glock 17 dari yang diberi Ferdy Sambo.

Namun, Bharada E mengaku tidak mengetahui pasti jumlahnya.

"FS kasih satu kotak peluru, Isi berapa?" tanya hakim.

"Banyak," ucap Bharada E.

"Kemudian?" lanjut hakim.

"Baru saya ambil, saya keluarkan senjata saya, saya taruh dilutut baru saya tambah amunisi," ungkap Bharada E.

Bharada E menjelaskan, seingat dia kala itu senjata berisi tujuh peluru.

Namun ia tidak mengetahui pasti berapa peluru yang ia tambahkan lagi.

Baca: Ricky Akui Melihat Uang Rp 1 Miliar yang Ditunjukkan Ferdy Sambo Sehari Setelah Brigadir J Ditembak



"Awalnya isi (senjata) berapa?," cecar hakim.

"Seinget saya 7 (peluru)," jawab Bharada E.

"Ditambah berapa?" tanya hakim.

"Saya tidak memastikan," ucap Bharada E.

"Berapa kapasitas (senjata glock)?" tanya hakim kembali.

"Glock 17 itu 17," ungkap Bharada E.

"Sampe full?" papar hakim.

"Tidak (full), Lebih dari 7 yang mulia," tuturnya.

Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E menggambarkan kekesalan Ferdy Sambo saat menceritakan soal pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi.

Hal ini diungkapkan Bharada E saat menjadi saksi dalam sidang lanjutan perkara pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat Brigadir J atas terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (13/12/2022).

Awalnya, Bharada E dipanggil Ferdy Sambo di lantai 3 rumah pribadi di Jalan Saguling, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022.

Di sana, Bharada E melihat Ferdy Sambo sedang menangis.

"Saya tanya ke bapak 'siap perintah bapak', sini dek. Bapak lg nangis yang mulia, masuklah saya, baru saya disuruh duduk di sofa yang mulia," kata Bharada E.

Selanjutnya, Ferdy Sambo yang duduk di sofa panjang bertanya perihal apa yang diketahui Bharada E soal kejadian di Magelang, Jawa Tengah.

"Bapak nanya ke saya, lihat ke saya nangis yang mulia, 'kamu tau ga ada kejadian apa di magelang?' Ga lama kemudian ibu masuk duduk di samping pak FS (Ferdy Sambo), Bu PC (Putri Candrawathi masuk. Bapak abis nanya itu nangis dulu," jelasnya.

"Saudara Putri duduk dimana?" tanya Hakim Ketua Wahyu Iman Santoso.

"Di samping Pak FS," jawab Bharada E.

Kemudian, Ferdy Sambo menceritakan jika Brigadir J sudah melecehkan Putri Candrawathi.

Sontak, hal itu membuat kaget Bharada E karena dia tidak mengetahui padahal berada di Magelang.

"Terus dia bilang dia lihat ke saya jadi memang kurang aja anak itu, dia udah hina harkat martabat saya, dia pegang kerah bajunya dia bilang 'nggak ada gunanya pangkat saya ini cad kalau keluarga saya dibeginikan' saya juga langsung diam pada saat itu yang mulia, saya takut juga," ungkapnya.

Lalu, Ketua Majelis Hakim Pengadilan Jakarta Selatan Wahyu Iman Santosa juga sempat menanyakan tanggapan Bharada E soal bantahan dari Ferdy Sambo.

Namun, Bharada E pun masih tegas atas kesaksiannya soal keterlibatan Ferdy Sambo di pembunuhan Brigadir J.

"Saya tetap pada pendirian saya," jelas Bharada E. (*)



Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ferdy Sambo Berikan Satu Kotak Peluru ke Bharada E, Sebut Brigadir J Harus Tewas.

# Sambo # Bharada E # Brigadir J

 

Sumber: Tribunnews.com
   #Sambo   #Bharada E   #Brigadir J
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda