TRIBUN-VIDEO.COM, SURABAYA - Rival (27) tersangka pembunuhan janda dua anak di Desa Gedangmas, Lumajang, Dian Tri Selvia (24) yang dinikahinya secara siri, membacok korban sebanyak enam kali hingga tewas.
Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Lintar Mahardono mengatakan, tersangka menganiaya korban menggunakan celurit dengan enam kali sabetan, pada Kamis (27/10/2022).
Sabetan celurit tersebut mengenai tubuh bagian atas korban, hingga membuatnya terkapar dan menjumpai ajalnya, di jalan setapak pinggir sawah Dusun Karangloh, Desa Gedangmas, Kecamatan Randuagung, Kabupaten Lumajang.
Tubuh korban yang telah dingin membiru tak bernyawa itu, ternyata baru ditemukan oleh salah satu tetangga korban, teronggok di lokasi tersebut, pada Jumat (28/10/2022) pagi.
"Luka di dada kiri dan kanan, menembus ginjal dan paru-paru," ujarnya di Ruang Konferensi Pers, Gedung Bidang Humas Mapolda Jatim, Jumat (9/12/2022).
Sebelum akhirnya melakukan perbuatan nekat penganiayaan hingga berujung menewaskan korban atau istri sirinya itu.
Baca: Perampokan di Pabrik Masker Medis Surabaya, Total Kerugian Mencapai Rp 600 Juta
Lintar menerangkan, tersangka yang sejak awal tidak serumah dengan istri sirinya atau korban itu, sempat berupaya mencari keberadaan istri sirinya itu, di rumah orangtua korban Dusun Karanglo, Desa Gedangmas, Kecamatan Randuagung, Lumajang.
Meskipun sebanyak dua kali mencari keberadaan korban di rumah sang mertua. Ternyata, tersangka tak kunjung menemukan korban.
Lantaran jengkel. Tersangka sempat berupaya menelepon korban menggunakan sambungan telepon seluler, untuk mencari keberadaannya.
Ternyata, ungkap Lintar, tersangka sempat mendengar suara berkarakter khas laki-laki sayup-sayup di sela percakapan ponsel tersebut.
Tersangka mengira, korban sedang bersama laki-laki lain atau menjalan hubungan gelap yang sama sekali tak diketahui tersangka.
Lantaran terlanjur berkalang emosi sesaat. Tersangka berusaha menghampiri korban yang berada di Desa Ranulogong, Kecamatan Randuagung, Lumajang.
"Sebelumnya tersangka telepon, dan mendengar suara korban bersama laki-laki (dalam telepon). 'Itu siapa' dijawab korban 'sama teman saya'. Disitulah tersangka cemburu muncul. Lalu tersangka cari korban. Ternyata si korban ini ada di rumah kakaknya," jelasnya.
Setelah menjumpai korban. Tersangka langsung membawa korban dan seorang saksi yang merupakan saudara korban menaiki motor Honda Supra milik tersangka berboncengan bertiga untuk kembali ke rumah.
Kemudian, perjalanan mereka berhenti di jalan setapak pinggir persawahan Dusun Karangloh, Desa Gedangmas, Kecamatan Randuagung, Kabupaten Lumajang.
Tersangka dan korban terlibat cekcok, di depan saksi. Lantaran merasa takut, seorang saksi tersebut akhirnya memutuskan melarikan diri.
Namun, lanjut Lintar, saksi tersebut sempat mendengar kata-kata terakhir dari si korban yang seakan memang sedang menitipkan pesan.
Bahwa, jikalau memang terjadi hal buruk dan fatal terhadap dirinya. Maka, pelakunya merupakan sang suami siri, yang baru dinikahinya itu.
"Tersangka menjemput korban di rumah kakaknya. Setelah dijemput. Bersama satu saksi. Dijemput 2 orang, dibonceng bertiga. Si Korban ngomong kepada saksi 'lek ono matine aku, sing matine yo tersangka (suami siri)'. Si tersangka juga jawab 'Yo iku aku', begitu," pungkas Lintar.
Sebelumnya, momen tersangka menghabisi nyawa korbannya sempat direka adegan ulang oleh penyidik Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim yang menangani kasus tersebut hingga menangkap pelaku yang buron selam 36 hari.
Baca: Diduga Ngebut Tak Pakai Helm, Pelajar di Surabaya Tewas seusai Hantam Pohon di Jalan Pasar Kembang
Reka adegan ulang tersebut ternyata sempat diabadikan oleh ponsel diduga milik warga yang menyaksikan momen reka adegan ulang pembunuhan tersebut di tempat kejadian perkara (TKP).
Yakni, jalan area persawahan Dusun Karangloh, Desa Gedangmas, Kecamatan Randuagung, Kabupaten Lumajang, pada Sabtu (3/12/2022) pagi.
Momen tersebut diketahui terabadikan dalam video amatir berdurasi 1 menit 34 detik yang beredar di sebuah akun TikTok.
Jika diulas, tersangka tampak memakainya kemeja lengan pendek warna hitam dan bersarung warna biru tersebut, dalam keadaan pergelangan tangan kanannya terborgol, dan memegang sebilah celurit sepanjang sekitar 50 cm.
Rival tampak berbicara kepada beberapa orang berpakaian sipil yang tak lain adalah anggota kepolisian atau penyidik pemandu proses rekonstruksi adegan pembunuhan tersebut.
Di tengah pembicaraan itu, Rival beberapa kali memperagakan adegan demi adegan penganiayaan yang dilakukannya terhadap korban, dengan peran pengganti seorang wanita berkerudung warna biru dongker.
Pada detik-detik awal video tersebut. Rival mengaku sempat menyabetkan celurit pada tubuh korban yang sedang berdiri di samping sebuah motor jenis bebek warna hitam, di jalan setapak pinggir persawahan tersebut.
"Saya bacok begini. Sampai jatuh. Kepala ke sini pak menghadap ke timur," ujar Rival, seraya mengarahkan model pemeran korban menggunakan tangan kanannya untuk menunjukkan posisi korban terkapar, dalam video TikTok yang dilihat TribunJatim.com, Sabtu (3/12/2022).
Kemudian, tersangka Rival memperagakan, posisi tubuh korban yang terkapar usai disabet celurit pada momen sabetan yang pertama.
"Posisi tidurnya begini," ujarnya seraya menelungkupkan badan ke tanah agak miring ke sisi kanan.
Melihat korban terkapar di tanah tak berdaya. Tersangka Rival mengaku, terus menerus menyabetkan celurit ke tubuh bagian atas korban. Seperti punggung sisi kiri dekat ketiak, dan dada sisi kanan korban.
Bahkan, Rival mengaku, dirinya menyabetkan celurit itu sebanyak tiga kali ke arah tubuh korban, yang terus menerus bergerak ke segala arah untuk menghindari serangan sabetan celurit yang dilakukannya.
"Saya bacok. Satu kali pertama. Seingat saya tiga kali pak," tegas Rival, seraya menempelkan ujung celurit yang dipegangnya itu ke bahu sisi kiri dekat ketiak tubuh korban yang diperagakan model rekonstruksi.
"Kemudian, dia pakai tangan kanan. Iya mutar," tambah Rival, yang terus memperagakan adegan penyerangan seraya menempelkan kembali ujung celurit kerah dada sisi kanan korban yang telah menghadap ke sisi barat itu.
Selah menyadari korbannya mulai tak berdaya. Tersangka Rival mengatakan, dirinya membiarkan begitu saja korban yang terkapar meminta bantuan dengan cara berteriak-teriak.
"Saya tinggal. Iya teriak-teriak waktu saya bacok," pungkasnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Detik-detik Suami di Lumajang Sabetkan Celurit ke Istri yang Hamil, Suara di Telepon Jadi Pemicu
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.