Kuat Maruf Ungkap Sebelum Ferdy Sambo Sobek Berita Acara Interogasi Sempat Berkata Jujur ke Provos

Reporter: Adila Ulfa Muna Risna

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Terdakwa Kuat Maruf memberikan sejumlah pengakuan saat menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Senin (5/12) kemarin.

Saat diperiksa pertama kali oleh Biro Provos Propam Polri kala itu ia belum mendapat arahan dari Ferdy Sambo terkait skenario kematian Brigadir J di rumah dinas Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Menurut Kuat, saat setengah jalan melakukan pemeriksaan, mendadak Sambo datang ke ruangan tempatnya diinterogasi dan langsung merobek kertas Berita Acara Interogasi (BAI).

Dikutip dari Tribunnews.com, Kuat Maruf mengatakan, sebelum Sambo datang dan merobek BAI, ia telah membeberkan semua kronologi secara jujur kepada polisi yang mengintrogasinya.

"Pada saat itu saya bingung mau cerita apa, saya ceritakan disitu," jelas Kuat.

Baca: Momen Ricky Rizal yang Keceplosan soal Sarung Tangan Hitam yang Dipakai Ferdy Sambo Bunuh Brigadir J

Yakni, ia menceritakan semuanya kepada Provos mulai dari peristiwa di Magelang, Jawa Tengah.

Namun, cerita tersebut harus terhenti saat Ferdy Sambo masuk ke dalam ruangan.

Setelah itu, Ferdy Sambo mengumpulkan Kuat Maruf bersaa Bharada E dan Bripka RR.

Ferdy Sambo kala itu menayakan terkait keterangan apa saja yang disampaikannya ke Provos.

Lantas, Kuat menjawab dirinya telah bercerita terkait peristiwa di Magelang.

Mendengar pernyataan itu, Ferdy Sambo memerintahkan agar Kuat maruf tak perlu menceritakan kejadian di Magelang.

"Sudah, enggak usah diceritakan yang di Magelang," jelas Kuat Maruf menirukan kata-kata Ferdy Sambo saat itu.

Selain itu, Kuat juga diminta untuk menyampaikan keterangan bohong terkait peristiwa di Duren Tiga.

"Yang di Duren Tiga, bilang saja kau di balkon. Jadi enggak dengar tembakan," tutur Kuat Maruf kembali mungungkap kata-kata Ferdy Sambo.

Baca: Hasil Lie Detector Kuat Maruf Berbohong soal Tak Lihat Ferdy Sambo Tembak Brigadir J

Kemudian, Ferdy Sambo kala itu memerintahkan agar pemeriksaaan kejadian penembakan di rumah dinasnya itu dialihkan.

Yakni, Biro Provos ke Biro Pengamanan Internal (Paminal) Propam Polri.

Seperti diketahui, pemeriksaan kasus itu diambil alih oleh Paminal.

Hingga akhirnya kebohongan pun semakin terbuka dan perkara tersebut diambil alih Bareskrim Polri.

Seperti diketahui, belakangan ini Kuat Maruf mengubah keterangannya terkait pembunuhan berencana Brigadir J.

Adapun alasan Kuat Maruf mengubah keterangan tersebut lantaran sempat ditelepon Ferdy Sambo saat diperiksa Provos perihal kematian Brigadir J.

Melalui sambungan telepon, Sambo meminta Kuat untuk berkata jujur mengenai kematian Brigadir J.

Seketika perintah dari Sambo itu membuat Kuat Maruf menangis.

Ferdy Sambo, kala itu bak menyalahkan Kuat Maruf karena tak menceritakan dengan rinci kejadian di Magelang.

"Pas saya lagi diperiksa saya masih yang bohongan itu, sore penyidik saya ngomong Pak Kuat ini pak Ferdy mau ngomong baru saya angkat 'Kuat ceritain apa adanya aja'," jelas Kuat menirukan ucapan Sambo.

"Waktu itu saya menangis 'Kamu sih kalau apa-apa tidak mau ngomong, di Magelang ada apa-apa kamu tidak ngomong, harusnya cerita'," kata Kuat.

Pada saat itu, Ferdy Sambo sempat berpesan kepada Kuat agar cerita asli dari peristiwa itu diceritakan apa adanya.

Kemudian, Ferdy Sambo juga berpesan kepadanya, agar Kuat bersiap merasakan dinginnya jeruji penjara bersama majikannya itu.

"Saya menangis pada saat itu 'Pokoknya ceritain aja At, yang kamu tahu cerita aja sudah kita siap dipenjara aja'," ungkap Kuat menirukan ucapan Sambo. (Tribun-Video.com/Tribunnews.com)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengakuan Kuat Ma'ruf, Ungkap Ferdy Sambo Sobek Berita Acara Interogasi Hingga Bicara Siap Dipenjara

 

# Kuat Maruf # Pengadilan Negeri Jakarta Selatan # Brigadir J # Berita Acara Interogasi # Bharada E

Sumber: Tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda