TRIBUN-VIDEO.COM - Suasana ruang belajar Paket C Yayasan Al-Sabiq di Tanjungsari, Kabupaten Sumedang tiba-tiba senyap, Minggu (6/11/2022).
Para peserta didik dengan beragam usia itu duduk rapi dalam sedikit kepanikan karena tiba-tiba sejumlah orang berseragam Tentara Nasional Indonesia (TNI) masuk.
Di antara yang berseragam tentara itu adalah Dandim 0610/Sumedang, Letkol Inf. Hendrix Fahlevi Rangkuti. Dandim masuk diikuti tentara lainnya.
Setelah mengucapkan salam dan meminta sebentar waktu untuk berbicara, Dandim 0610/Sumedang kemudian berbicara tentang kejadian baru-baru ini terkait tawuran pelajar.
Baca: Perjuangan Letda Sahril Zakaria, Anak Kuli Bangunan yang Sukses Jadi Perwira TNI AD
Dandim 0610/Sumedang kemudian melihat catatan di ponselnya lalu menyebutkan nama M Arif Rahman, seolah-orang pelajar tersebut terlibat dalam suatu aksi tawuran.
"Dua hari kemarin ke mana?" kata Dandim kepada M Arif Rahman.
"Kemarin saya di Cileunyi Pak, di rumah Uwak,"
"Yang di foto ini bukan kamu?" kata Dandim sambil memperlihatkan foto siswa yang dicarinya.
"Bukan Pak, saya tak pernah tawuran,"
"Kalau yang di berita ini siapa," kata Dandim meminta Arif membaca sebuah judul berita.
"Kisah Arif Rahman, Siswa Paket C, Gigih Biayai Sekolah dengan Jualan Camilan Berjalan Kaki,"
"Betul ini saya Pak," kata M Arif Rahman. Suasana sedikit mencair setelah semua orang di dalam kelas dapat menebak apa maksud kedatangan Dandim yang sebenarnya.
Baca: Penghargaan TNI AD kepada Para Veteran Seroja, Berangkatkan Umrah ke Tanah Suci Mekkah
Benar. Dandim sengaja datang untuk menemuiM Arif Rahman.
Dia memberikan santunan kepada Arif karena terkesima dengan kegigihannya sekolah dengan biaya sendiri sambil berjualan tak henti.
Kunjungan Dandim yang sebenarnya itu lantas disambut riuh tepuk tangan teman-teman Arif di ruang kelas tersebut.
"Saya mendengar, melihat, dan membaca, salah satu dari siswa di sini begitu gigih. Saya terharu dengan kegigihan M Arif Rahman, harus sekolah dan mengisi waktu untuk berjualan," katanya.
Model-model pemuda seperti M Arif Rahman harus menjadi inspirasi bagi kaum muda lainnya. Sebab, kata Dandim, Arif memiliki visi yang jauh di tengah segala keterbatasan.
Dandim kemudian memberikan sejumlah bingkisan dan uang santunan kepada Arif agar pelajar kelas 11, setara SMA itu bisa tetap semangat bersekolah.
Arif adalah pelajar yang hidup dari jualan camilan dalam bungkus kecil Rp2000-an. Dia sudah berjualan sejak duduk di bangku SMP, setidaknya telah 4 tahun dia berjualan untuk tetap bisa sekolah.
Dia menjajakan dagangannya dengan berjalan kaki. Dari Tanjungsari, dia berjalan ke Jatinangor atau ke Rancaekek, Kabupaten Bandung.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunCirebon.com dengan judul Arif Pelajar Penjual Camilan Panik Dicari Dandim 0610, Ternyata Maksud Letkol Hendrix Baik
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.