Bogor Hari Ini: Kisah Pilu Pengungsian Longsor Gang Barjo, Tinggalkan Rumah & Pisah dengan Tetangga

Editor: Restu Riyawan

Video Production: Lulu Adzizah F

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUN-VIDEO.COM- Para pengungsi yang terdampak longsor Gang Barjo, Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, mulai meninggalkan posko pengungsian, pada Kamis (27/10/2022).

Para pengungsi yang diketahui berjumlah sekitar 64 KK ini, sebagian saat ini mulai mencari hunian sementara (kontrakan) di sejumlah wilayah Kota Bogor.

Haryadi (53) salah satu warga yang terdampak langsung longsoran ini misalnya.

Dirinya, saat ini sudah memiliki kontrakan yang akan ditempati oleh istri dan satu orang anaknya.

"Tepat hari ini dua minggu saya ngungsi. Tapi, saya saat ini, ngontrak sesuai arahan Pemkot karena rumah saya terdampak langsung. Saya ngontrak di Panaragan Kidul udah nemu kontrakannya," kata Haryadi saat dijumpai TribunnewsBogor.com di posko pengungsian Gang Barjo, Kamis siang.

Dia melanjutkan, sebelum memutuskan untuk mengontrak, dirinya bersama istri dan anaknya membetahkan diri untuk tinggal di posko pengungsian.

Bahkan, anaknya yang bekerja sebagai seorang security pun, turut ikut bersamanya di posko pengungsian.

"Terdampak lumpur tapi gaada yang rusak. Barang-barang pun masih ada di sana. Jadi, saya ngungsi saja sama istri dan anak. Anak saya pun paling ga kerja itu dua hari. Selebihnya normal aja kerja," tambahnya.

"Ditanya betah atau engga ya namanya ngungsi dibetah-betahin aja. Tapi, alhamdulilah sehat gaada yang sakit," tambahnya.

Baca: Bogor Hari Ini: Motif Juru Parkir Pukuli 2 Driver Ojol Terungkap: Pelaku Kesal Disenyumi Korban

Baca: Bogor Hari Ini: Raup Untung Fantastis, 3 Pengoplos LPG Bersubsidi di Rumpin Bogor Berakhir di Jeruji

Namun, dibalik itu semua, ternyata Haryadi menyimpan kesedihan yang cukup mendalam.

Selama dirinya tinggal di Gang Barjo puluhan tahun silam, baru kali ini dirinya mengontrak rumah.

"Sedihnya ya itu. Sampai saya punya anak empat orang saya belum pernah ngontrak. Walaupun saya juga nempatin rumah mertua saya di Gang Barjo ini. Tapi, saya lahir disini ( Gang Barjo). Jadi, sedihnya itu," ungkapnya.

Kesedihan itu menambah pasalnya semua tetangga yang rata-rata lokasinya dekat dengan Gang Barjo memilih untuk menempati rumah kontrakan.

"Sedihnya lagi pisah sama tetangga. Ada yang ke tempat lain. Semuanya yang terdampak milih ngontrak biar aman juga kan," tambahnya.

Meski begitu, dirinya berharap segera ditemukan solusi lain selain menempati rumah kontrakan.

Dirinya berharap, ada solusi yang jitu, dari Pemerintah Kota Bogor dalam menangani kebencanaan kali ini.

"Ga selamanya ngontrak juga kan. Ya walaupun dibayarin sama Pemkot. Tapi, itu kan rumah pribadi. Ya kalaupin ada perbaikan ataupun misalkan direlokasi ke satu tempat mintanya sesuai dengan ukuran rumah pribadi aja," tambahnya.

Menolak Pindah Ke Rusunawa

Selain opsi menempati rumah kontrakan, dirinya pun mendapat opsi menempati Rusunawa milik Pemkot yang berada di wilayah Menteng Asri maupun Cibuluh.

Namun, dengan alasan akses, dirinya menolak dan memilih untuk rumah kontrakan.

"Pertama ya tadi aksesnya kan. Kita pasti ditempatin di atas. Gamungkin dibawah. Aga repot juga kalau kaya gitu naik turun tangganya," tambahnya.

Dari alasan itu, dirinya mantap untuk memilih hunian sementara untuk menjadi tempat singgahnya selama dua bulan kedepan.

"Mendingan istilahnya cari kontrakan aja dengan aksesnya yang gampang," tandasnya.



Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Kisah Pengungsi Gang Barjo Bogor, Tinggalkan Rumah usai Tragedi Longsor Maut

# Bogor # pengungsi # longsor # Posko Pengungsian

Sumber: Tribunnews Bogor
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda