69 Anak di Gambia Meninggal setelah Konsumsi Sirup Batuk, India Umumkan Penutupan Pabrik

Editor: Unzila AlifitriNabila

Reporter: Fransisca Krisdianutami Mawaski

Video Production: Abdul Salim Maula Safari Thoyyib

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - India pada Rabu (12/10) mengumumkan untuk menghentikan produksi obat batuk di pabrik Maiden Pharmaceuticals.

Hal ini buntut dari kematian 69 anak di Gambia, Afrika.

Menteri Kesehatan di negara bagian Haryana, Anil Vij, mengatakan bahwa pihak berwenang memeriksa pabrik Maiden yang berlokasi di dekat Kota Sonipat.

Mereka menemukan adanya 12 pelanggaran praktik yang tidak sesuai prosedur.

Baca: Penyebab Kematian Kreator Yu-Gi-Oh! Terungkap, Bermula saat Selamatkan Orang Tenggelam

Untuk itu, mereka memerintahkan pabrik agar menghentikan produksi.

WHO pada pekan lalu mengungkapkan, empat obat produksi pabrik Maiden mengandung dietilen glikol dan etilen glikol yang "tidak dapat diterima.”

Kandungan tersebut dapat menjadi racun dan timbal sehingga mengakibatkan cedera ginjal akut.

Sementara itu, kepolisian Gambia dalam laporan penyelidikan awal pada Selasa (11/10), mengatakan bahwa kematian 69 anak-anak tersebut diakibatkan cedera ginjal akut yang terkait dengan sirup obat batuk yang dibuat di India.

Baca: Undang Xi Jinping, Biden, hingga Putin ke G20, Menlu Retno Sebut Tak Ada Respons Negatif

Obat-obatan tersebut diimpor melalui perusahaan yang berbasis di AS.

Peristiwa ini disebut sebagai salah satu insiden terburuk yang melibatkan obat-obatan dari India, yang sering dijuluki sebagai "apotek dunia.”

Sementara itu, Direktur Maiden, Naresh Goyal membantah kematian anak-anak tersebut karena obat yang diproduksinya.

Goyal mengatakan, anak-anak tersebut meninggal kaena sirup parasetamol. (*)

# Maiden Pharmaceuticals # Gambia # Afrika  

Sumber: Tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda