TRIBUN-VIDEO.COM - Suporter Arema FC membagikan video saat dirinya mengingatkan anggota polisi agar tidak menembakkan gas air mata ke arah tribun penonton di tengah tragedi Kanjuruan pecah pada Sabtu (1/10) malam.
Pria bernama Yohanes itu awalnya memohon pada polisi namun berujung dibentak dan diminta segera meninggalkan lapangan.
Dalam video tersebut, Yohanes tampak memegang kamera dan berjalan di samping anggota polisi.
Ia lantas memohon agar tak ada gas air mata yang dilesatkan lagi karena sudah banyak yang sesak napas dan lemas.
Ia pun menuturkan, banyak anak kecil yang menjadi korban.
"Pak, tolonglah pak, gas air mata, ada anak kecil pak," celetuk Yohanes.
Namun permohonan Yohanes itu dapat bentakan dari polisi tersebut.
Ia diminta untuk segera keluar.
Bahkan, Yohanes mendapatkan luka memar akibat pukulan dari pollsi.
Diketahui insiden maut di stadiun Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) terjadi seusai Arema FC kalah dari Persebaya Surabaya dengan skor 2-3.
Kekalahan tersebut menjadi kelalahan pertama dalam 23 tahun Arema FC bermain di kandangnya sendiri.
Banyak suporter yang kemudian turun ke lapangan melakukan protes pada pemain Arema FC.
Namun sejumlah oknum suporter justru melakukan aksi anarkis, hingga membakar sejumlah kendaraan polisi.
Akhirnya polisi melesatkan gas air mata yang justru membuat sejumlah suporter panik.
Mereka pun berdesak-desakan untuk keluar dari stadion Kanjuruhan hingga banyak yang kemudian tumbang dan terinjak-
(Tribun-Video.com)
# Stadion Kanjuruhan # Aremania # Arema FC # suporter Arema FC
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.