TRIBUN-VIDEO.COM - Wilayah Kota Bogor terus gencarkan capaian imunisasi anak dengan berkolaborasi antara stakeholder dan melakukan sinkronisasi data dan capaian yang ada.
Saat ini Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) masih terus berlangsung dan dilaksanakan di posyandu, puskesmas serta fasilitas pelayanan kesehatan atau rumah sakit yang tersebar wilayah Kota Bogor.
Wali Kota Bogor, Bima Arya menuturkan bahwa capaian imunisasi measles (campak) dan rubella (campak Jerman) yang disingkat dengan imunisasi MR ini capaiannya baru mencapai 79 persen di Kota Bogor.
"Tapi kita ingin kerja keras karena ini penting untuk anak-anak ya, supaya mereka siap untuk menjadi anak-anak tangguh di era bonus demografi ini," katanya.
Untuk mengejar capaian imunisasi yang tinggal satu hari lagi ini, ia memerintahkan kepada semua aparatur wilayah untuk turun ke permukiman warga melakukan jemput bola dengan cara door to door.
"Jadi semuanya (anak-anak) dibawa dan semuanya diminta untuk di imunisasi," tegasnya.
Bima mengatakan menurut dari data UNICEF, capaian vaksinasi di kota-kota besar di Indonesia dan di Jawa Barat memiliki capaian yang rendah.
Baca: Pentingnya Imunisasi pada Anak saat Pandemi Covid-19, Ini Penjelasan Dokter Spesialis Anak
Untuk itu ia meminta agar di sisa waktu yang ada terus digencarkan sosialisasi dan edukasi serta ajakan imunisasi.
"Hampir semua kota besar sama, kata UNICEF ini urban paradox. Di desa-desa di kabupaten justru lebih tinggi daripada di kota. Mungkin kota-kota merasa kurang perlu, padahal perlu," ujarnya tegas.
Bima Arya menyatakan, di Kota Bogor capaian target imunisasi tertinggi juga berada di wilayah pinggiran kota. Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan capaian target imunisasi di tengah kota yang masih rendah.
Sementara, Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno mengatakan, Dinas Kesehatan Kota Bogor sudah melakukan pendataan anak-anak yang belum mendapatkan vaksinasi.
" Selanjutnya dengan cara jemput bola dari pintu ke pintu, by name by address Dinkes mencoba memaksimalkan capaian target imunisasi MR," ungkap Retno.
"Strateginya sama kaya vaksin, kita gerakan ke semua stakeholder termasuk ke organisasi keagamaan. Karena ada faktor pemicu itu yang perlu dilakukan pendekatan oleh tokoh agama," sambungnya.
Perlu diketahui bahwa Imunisasi MR pada Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) ini berlangsung hingga 30 September 2022. Sedangkan untuk imunisasi kejar masih berlangsung hingga Desember 2022.
Baca: Adakan Imunisasi Anak di Sekolah, Puskesmas Cilodong Terapkan Protokol Kesehatan
BIAN ini memiliki tujuan untuk melindungi anak Indonesia dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi.
BIAN adalah pemberian imunisasi tambahan Campak-Rubella serta melengkapi dosis Imunisasi Polio dan DPT-HB-Hib yang terlewat. Manfaat BIAN dapat mencegah kesakitan dan kecacatan akibat Campak, Polio, Pertusis (batuk rejan), Rubella, Difteri, Hepatitis B, Pneumonia (radang paru), Meningitis (radang selaput otak)
Sasarannya yaitu imunisasi tambahan campak-rubella, yaitu anak usia 9 - 59 bulan tanpa melihat status imunisasi campak-rubella sebelumnya. Sasaran imunisasi kejar yaitu anak usia 12-59 bulan untuk melengkapi status imunisasi yang terlewat/belum lengkap.
Dari sisi keamanan Retno menyampaikan, bahwaimunisasi ini sudah mendapat jaminan keamanan.
"Kita juga melibatkan semua dokter spesialis dan menyosialisasikan langsung ke masyarakat. Memang ada yang menolak dan khawatir dan ada juga blank spot yang pemahamannya belum tahu disitu kita kemudian mendatangkan dokter spesialis untuk melakukan edukasi dan sosialisasi," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di Tribundepok.com dengan judul Capaian Imunisasi Anak di Kota Bogor Baru Sebesar 79 Persen, Bima Arya Minta Petugas Jemput Bola
#imunisasi anak #Bima Arya #Kota Bogor #Bulan Imunisasi Anak Nasional
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.