HUT ke-77 RI: Profil Ibu Fatmawati, Penjahit Sang Saka Bendera Merah Putih Pertama

Reporter: Sandy Yuanita

Video Production: Rizaldi Augusandita Muhammad

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Sejarah Kemerdekaan Indonesia tidak bisa dijauhkan dari sang saka bendera merah putih.

Bertepatan dengan dibacakannya Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) oleh Ir Soekarno pada 17 Agustus 1945, bendera merah putih turut dikibarkan.

Dikibarkannya Bendera Merah Putih juga diiringi dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya ciptaan WR Supratman.

Sebelum dikibarkan, bendera merah putih dijahit oleh Ibu Fatmawati dengan ukuran yang sangat besar.

Bendera merah putih yang dijahit Ibu Fatmawati dikenal dengan bendera pusaka.

Sejak tahun 1969, bendera tersebut tidak lagi dikibarkan dan diganti dengan bendera duplikat.

Dikutip dari kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id, Fatmawati adalah anak dari pasangan Hasan Din dan Chadijah.

Diketahui, pada usia 6 tahun, Fatmawati bersekolah di Sekolah Gedang (Sekolah Rakyat).

Akan tetapi, pada tahun 1930 dipindahkan ke sekolah berbahasa Belanda (HIS).

Baca: Sosok sang Proklamator Ir Soekarno, Presiden Pertama RI yang Menjalani Masa Kecil di Blitar

Saat menduduki kelas 3, Fatmawati dipindahkan lagi oleh ayahnya ke sekolah HIS Muhammadiyah.

Hal tersebut membuat Hasan Din harus meninggalkan pekerjaannya di Borsumij.

Selanjutnya, Hasan Din mengalami keadaan ekonomi yang cukup berat.

Mengetahui itu, Fatmawati membantu meringankan beban orang tuanya dengan berjualan kacang bawang yang digoreng oleh ibunya atau menunggui warung kecil di depan rumahnya.

Kemudian, keluarga Fatmawati memutuskan untuk pindah ke Kota Palembang.

Selanjutnya, pada suatu hari, Fatmawati diajak oleh ayahnya untuk bersilaturahmi dengan Ir Soekarno.

Saat itu, Ir Soekarno merupakan seorang tokoh pergerakan yang dibuang ke Bengkulu.

Kesan pertama Fatmawati saat bertemu dengan Ir Soekarno adalah sosok yang tidak sombong, memiliki sinar mata berseri-seri, berbadan tegap serta tawanya lebar.

Kemudian, hubungan kedua keluarga tersebut terjalin sangat baik.

Saat Fatmawati berusia 20 tahun, ia memutuskan untuk menikah dengan Bung Karno.

Seusai menikah, Fatmawati meninggalkan kota Bengkulu dengan diiringi kedua orang tuanya menuju Kota Jakarta.

Pada tahun 1994, Fatmawati melahirkan putra pertamanya yang diberi nama Muhammad Guntur Soekarno Putra.

Baca: Ternyata Ada Alasannya Indonesia Merdeka Jatuh pada Tanggal 17 Agustus 1945, Simak Sejarahnya

Saat Bung Karno hijrah ke Yogyakarta, Fatmawati mendampinginya dan melahirkan anak keduanya yaitu Megawati Soekarno Putri.

Pada tanggal 27 September 1951 Fatmawati melahirkan anak perempuan lagi yang diberi nama Dyah Permana Rachmawati.

Kemudian, anak keempat Fatmawati lahir dan diberi nama Dyah Mutiara Sukmawati.

Pada 13 Januari 1953, Fatmawati melahirkan anak laki-laki bernama Muhammad Guntur Irianto Sukarno Putra.

Beberapa waktu kemudian, seusai menunaikan ibadah Umroh, Fatmawati terkena serangan penyakit jantung.

Ia meninggal dunia dan dikebumikan di pemakaman umum Karet Jakarta.

 

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Siapa yang Menjahit Sang Saka Bendera Merah Putih? Inilah Profil dan Sejarahnya

 

# sejarah # proklamasi # Ir Soekarno # Bendera Merah Putih # WR Supratman # Fatmawati # bendera Pusaka

Sumber: Tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda