TRIBUN-VIDEO.COM, JAKARTA - Memiliki smartphone di era digital ini tentu menjadi hal yang wajib bagi masyarakat secara global.
Oleh karena itu, banyak orang yang memutuskan untuk membeli smartphone demi memudahkan mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari di era disrupsi digital ini.
Di antara mereka, tidak sedikit yang akhirnya terpaksa membeli smartphone yang tidak memiliki garansi resmi (black market), karena dibanderol dengan harga yang lebih terjangkau.
Mereka bahkan tidak memikirkan risiko dan masalah yang akan muncul setelah membeli smartphone tersebut.
Dikutip dari laman disruptive.Asia, Sabtu (23/7/2022), Indonesia merupakan pasar yang besar bagi produsen ponsel termasuk smartphone, dengan 60 juta smartphone terjual setiap tahunnya.
Perlu diketahui, smartphone dengan garansi tidak resmi berpotensi merugikan para penggunanya.
Lalu risiko apa yang akan kamu peroleh saat membeli smartphone yang tidak memiliki garansi resmi?
Baca: Oppo Resmi Meluncurkan Smartphone A57 dengan Desain Elegan dan Performa yang Unggul di Kelasnya
1. Komponen tidak terjamin keasliannya
Saat ini masih banyak masyarakat yang tergiur untuk membeli smartphone dengan penawaran harga yang murah.
Namun, kamu perlu mengetahui bahwa sebenarnya ada sederet alasan yang membuat nilai jual smartphone tersebut menjadi lebih murah, satu di antaranya adalah komponen yang tidak asli.
Sebuah smartphone dapat beroperasi secara normal dan tanpa kendala, jika komponen yang digunakan sesuai standar dari merek tersebut.
2. Tidak dapat menggunakan layanan after sales
Jika kamu membeli smartphone yang tidak memiliki garansi resmi, tentunya kamu tidak akan menerima jaminan berupa layanan perbaikan smartphone secara gratis di service center resmi.
Saat smartphone baru kamu bermasalah, maka kamu bisa saja mengeluarkan budget tambahan untuk melakukan service.
Jadi, meskipun memiliki merek yang sama dengan smartphone garansi resmi yang beredar, mungkin saja smartphone bergaransi tidak resmi milikmu itu tidak dapat dibawa untuk mendapatkan service di tempat resmi.
3. Berpotensi kena blokir IMEI
Risiko lainnya yang akan kamu hadapi saat membeli smartphone yang tidak memiliki garansi resmi adalah berpotensi terblokir oleh pemerintah.
Hal itu karena nomor IMEI tidak terdaftar dalam registrasi di Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
Berdasarkan Undang-undang (UU) yang baru, smartphone yang tidak teregistrasi IMEI-nya tidak akan bisa terhubung dengan jaringan seluler.
Baca: Jangan Sampai Salah Beli, Ini Perbedaan iPhone Palsu, Refurbished, Rekondisi hingga Black Market
Lalu apa dampaknya?
Dampaknya adalah para pengguna tidak akan bisa melakukan aktivitas seperti mengirim pesan, tidak bisa melakukan panggilan telepon bahkan tidak terkoneksi dengan jaringan internet atau dengan istilah lain bahwa 'kamu tidak akan bisa menggunakan nomornya'.
Oleh karena itu, perlu mempertimbangkan sederet risiko tersebut jika memiliki rencana untuk membeli smartphone dengan garansi tidak resmi.
Jangan sampai kamu membeli smartphone murah, namun setelah dipakai beberapa saat, langsung mengalami kerusakan.
Selain itu, pastikan smartphone yang kamu beli telah memiliki garansi resmi seperti yang ditawarkan oleh Teletama Artha Mandiri (TAM).
TAM merupakan distributor resmi smartphone dan telah melewati proses yang ditetapkan berbagai pihak berwenang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Smartphone bergaransi resmi dari distributor ini tentunya akan membuat mu terlindungi dari kerugian yang biasa terjadi pada mereka yang menggunakan smartphone tidak resmi.
Oleh karena itu, cerdaslah dalam membeli smartphone.
(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sederet Risiko Jika Kamu Beli Smartphone Garansi Tak Resmi, Salah Satunya IMEI Bisa Terblokir
# smartphone # Era Digital # garansi # Masalah # black market # IMEI
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.