TRIBUN-VIDEO.COM - Anggota Kuasa hukum Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, menyebut pihak keluarga meminta Call Detail Record (CDR) ponsel Brigadir Yosua, dibuka ke publik.
Johnson Pandjaitan juga meminta pengusutan kasus tewasnya Brigadir J dilakukan secara transparan.
Autopsi ulang hingga pemeriksaan sejumlah saksi diharapkan transparan dan akuntabel.
"Harus transparan, akuntabel, fairness, dan segera mengungkap kasus ini."
Pihaknya ingin autopsi ulang dan pemeriksaan saksi segera dilakukan.
Baca: Kedekatan Brigadir J dengan Keluarga Ferdy Sambo, Bertugas Selama 2,5 Tahun dan Tak Pernah Mengeluh
Termasuk pra rekonstruksi di kasus.
Pihak keluarga pun mendukung sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Presiden Jokowi meminta kasus tewasnya Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo, diusut tuntas.
Jokowi menegaskan, pengusutan secara tuntas dan transparan penting dilakukan.
Agar tak ada keragu-raguan dari masyarakat terhadap peristiwa tersebut.
Baca: Kompolnas Soroti Momen Pelukan Fadil Imran & Ferdy Sambo di Tengah Penyelidikan Tewasnya Brigadir J
Menurut Jokowi, Polri harus bisa menjaga kepercayaan publik pada institusinya.
"Itu penting agar masyarakat tidak ada keraguan-keraguan terhadap peristiwa yang ada."
"Ini yang harus dijaga, kepercayaan publik terhadap Polri harus dijaga," tegas Jokowi.
Sebelumnya, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengungkapkan, Brigadir J ditembak mati Bharada E.
Brigadir J diduga melecehkan dan menodongkan pistol kepada istri Kadiv Propam Polri non-aktif, Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022).
(Tribun-Video.com/ Wartakotalive)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Kuasa Hukum Minta Data Rekaman Detail Panggilan di Ponsel Brigadir Yosua Dibuka kepada Publik
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.