TRIBUN-VIDEO.COM - Rusia mengancam akan berhenti mengekspor minyak ke pasar dunia jika negara barat menerapkan pembatasan harga.
Wakil Perdana Menteri Rusia, Alexander Novak mengatakan, negaranya tak akan menjual minyak di bawah biaya produksi.
"Jika harga yang mereka bicarakan ini lebih rendah dari biaya produksi minyak, maka tentu saja Rusia tidak akan menjamin pasokan minyak ini ke pasar dunia," ujar Novak, Kamis (21/7/2022).
Menurut Novak, Rusia tak akan merugi karena tak akan menjamin pasokan minyak.
Baca: KTT di Teheran Berjalan Lancar, Presiden Turki Erdogan Minta Rusia dan Iran Tumpas Teroris Kurdi
Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut harga minyak akan meroket jika ada pembatasan.
Sementara itu, Amerika Serikat (AS) mengungkap pembatasan harga minyak akan mempersulit Moskow.
Hal tersebut merujuk pada pendanaan serangannya di Ukraina.
Ungkapan itu disampaikan Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen.
Yellen mengatakan, China dan India akan mendapat untung dari pembatasan itu.
Baca: Rusia Rekrut Pekerja Konstruksi Korea Utara untuk Bangun Donbass, Mampu Bekerja di Berbagai Kondisi
Karena bisa membantu mereka membeli minyak Rusia dengan harga lebih murah.
Batas harga minyak Rusia dirancang agar Putin tak memperoleh banyak keuntungan dari sektor energi.
Sementara itu, pakar energi Jorge Montepeque, menyatakan pembatasan ini sulit diterapkan ketika pasokan minyak di pasar bahan bakar begitu ketat.
Permintaan minyak global telah pulih dengan cepat dari pandemi Covid-19.
Hal itu membuat pasar bahan bakar kekurangan pasokan.
Lantaran produsen minyak berjuang untuk pulih dari kurangnya investasi pada tahun 2020 hingga 2021.
(Tribun-video.com/ Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Rusia Ancam Hentikan Pengiriman Minyak jika Harga Dibatasi di Bawah Biaya Produksi
VP: Yogi Putra
Host: Yustina Kartika
# Rusia # pengiriman minyak # Barat # Pembatasan # Harga
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.