Kapal Perang Rusia Sebabkan Ribuan Lumba-lumba di Laut Hitam Mati, Disebut Stres karena Polusi Suara

Editor: Bintang Nur Rahman

Reporter: Agung Tri Laksono

Video Production: Dyah Ayu Ambarwati

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Ribuan lumba-lumba di Laut Hitam telah mati selama perang Rusia dan Ukraina berlangsung.

Kematian hewan mamalia laut itu diduga karena banyaknya kapal perang dan kapal selam yang melintas di Laut Hitam.

Kapal-kapal milik Rusia itu disebut menciptakan polusi suara hingga membuat lumba-lumba stres dan akhirnya mati.

Hal ini diungkapkan oleh ilmuwan lingkungan di Taman Alam Nasional Tuzly Estuaries Ukraina, Ivan Rusev.

Baca: Terus Digempur Rusia Diprediksi Tentara Ukraina Bertahan Paling Lama Sebulan

Rusev melaporkan, setidaknya 5.000 lumba-lumba telah mati di Laut Hitam antara Maret dan Juli.

Angka kematian tersebut menurutnya tiga kali lebih banyak dibandingkan sebelum terjadi perang.

Rusev khawatir kondisi ini akan membuat seluruh ekosistem laut menjadi terancam.

"Saya belum pernah melihat ini sebelumnya," kata Rusev kepada Kyiv Independent.

"Ini adalah sesuatu yang benar-benar baru dan menakutkan bagi para ilmuwan," imbuhnya.

Baca: Rusia Rekrut Pekerja Konstruksi Korea Utara untuk Bangun Donbass, Mampu Bekerja di Berbagai Kondisi

Dikutip dari Kyiv Independent, sejumlah ilmuwan dunia sempat melakukan survei sebelum perang terjadi.

Setidaknya ada 253.000 lumba-lumba di Laut Hitam, termasuk lumba-lumba biasa, lumba-lumba hidung botol dan mereswine.

Yayasan Penelitian Kelautan Turki (TUDAV) pada bulan Maret melaporkan "peningkatan luar biasa" dalam kematian lumba-lumba biasa di pantai Laut Hitam barat Turki.

Kelompok konservasi menemukan bahwa sejak Februari, 80 lumba-lumba telah terdampar di pantai.

Ilmuwan awalnya menduga penyebab matinya lumba-lumba karena kegiatan penangkapan ikan yang ilegal, namun penelitian terbaru mengungkapkan fakta berbeda.

Kementerian Ekologi dan Sumber Daya Alam Ukraina mengatakan bahwa sonar militer yang digunakan oleh kapal perang Rusia merusak pendengaran lumba-lumba.

Sonar militer juga mengganggu sinyal gema yang digunakan oleh lumba-lumba untuk menavigasi perairan.

Kondisi ini dapat menyebabkan lumba-lumba panik dan terdampar sendiri.

Apabila kematian mamalia laut ini terus terjadi, maka diprediksi akan terancam punah.

(Tribun-Video.com)

Video Editor: Dyah Ayu Ambarwati
Host: Agung Laksono

# Kapal Perang Rusia # lumba-lumba # Laut Hitam # mati # polusi

Sumber: Tribun Video
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda