Profil Dream Theater, Band Asal Amerika yang Awalnya Bernama Majesty, Pernah Disebut Langgar HAKI

Editor: Fitriana SekarAyu

Video Production: Restu Riyawan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Berikut profil Dream Theater, band asal Amerika yang awalnya bernama Majesty.

Dream Theater pernah disebut melanggar hak kekayaan intelektual (HAKI) saat memakai nama Majesty.

Anggota Dream Theater kemudian sepakat mengganti nama menjadi Dream Theater.

Seiring berjalannya waktu, Dream Theater mengalami beberapa kali pergantian anggota.

Sebagai informasi, Dream Theater akan menggelar konser di Solo pada 10 Agustus 2022.

Profil Dream Theater

Awal karier

Dikutip dari wikipedia, Dream Theater awalnya dibentuk oleh John Petrucci dan John Myung pada September 1985.

Tujuan dibentuknya band ini awalnya hanya untuk mengisi waktu luang.

Saat itu, ketiganya bersekolah di Berklee College of Music, Boston, Massachusetts.

Mereka kemudian bertemu dengan Mike Portnoy di sebuah ruang latihan di Berklee.

Mike Portnoy lalu bergabung dalam band itu setelah dua hari negosiasi.

Tak cukup sampai di situ, mereka mencari dua orang untuk bergabung.

Akhirnya, pemain keyboard diisi oleh Kevin Moore dan vokalis diisi Chris Collins.

Dream Theater awalnya bernama Majesty

Awalnya, nama band tersebut bukanlah Dream Theater, melainkan Majesty.

Nama tersebut terinspirasi saat mereka tengah mengantri untuk konser Rush di Berklee Performance Center.

Kelimanya saat itu mendengarkan lagu-lagu Rush dengan boom box.

Pada akhir lagu Bastille Day, Portnoy mengatakan bahwa lagu tersebut terdengar sangat majestic.

Mereka pun kemudian memilih nama Majesty lantaran dinili bagus untuk nama band.

Baca: Dream Theater Gelar Konser di Stadion Manahan Solo, Tiket Dibagi Jadi 2 Kelas Yaitu Festival A dan B

Putuskan berhenti kuliah

Para anggota Dream Theater saat itu memiliki jadwal yang ketat hingga bekerja paruh waktu.

Untuk itu, mereka harus memilih antara fokus untuk band atau belajar di bidang musik dan bubar dari band.

Akhirnya, mereka memutuskan untuk berhenti kuliah dan fokus band.

Mulai konser

Dream Theater kemudian mengisi berbagai konser di sekitar wilayah Kota New York pada awal 1986.

Mereka lalu merekam demo bertajuk The Majesty Demos dan 1000 keping kaset berhasil terjual dalam kurun waktu enam bulan.

Dream Theater langgar hak kekayaan intelektual

Saat masih menggunakan nama Majesty dan mulai terkenal, anggota Dream Theater dituntut oleh grup musik dari Las Vegas dengan nama yang sama, Majesty.

Grup ini menuntut Dream Theater atas pelanggaran hak kekayaan intelektual, terkait dengan penggunaan nama mereka.

Dream Theater pun terancam harus mengganti nama baru.

Pilihan nama hingga sepakat pakai nama Dream Theater

Berbagai pilihan nama diusulkan dan diuji, mulai dari Glasser, Magus, hingga M1.

Mereka sempat menggunakan nama Glasser selama satu minggu.

Namun, penggemar kurang setuju.

Baca: Dream Theater Bakal Konser Selama 2 Jam di Solo, Gibran Request Dua Lagu

Akhirnya, ayah dari Portnoy mengusulkan nama Dream Theater.

Nama ini diambil dari nama sebuah teater kecil di Monterey, California.

Hingga kini, nama Dream Theater dikenal secara luas.

Pergantian anggota Dream Theater

Seiring berjalannya waktu, Dream Theater mengalami beberapa kali pergantian anggota.

Mantan anggota band

- Mike Portnoy (drum, backing vokal, perkusi) (1985–2010)

- Kevin Moore (keyboard) (1985-1994)

- Chris Collins (vokal) (1985-1986)

- Charlie Dominici (vokal) (1987–1990)

- Derek Sherinian (keyboard) (1994–1999)

Baca: Dream Theater Bakal Unjuk Gigi di Solo pada Agustus 2022 Mendatang, Gibran: Saya Ajak Wisata Kuliner

Anggota band

- John Petrucci (gitar, backing vokal) (1985–sekarang)

- John Myung (bass, chapman stick) (1985–sekarang)

- James LaBrie (vokal) (1991-sekarang)

- Jordan Rudess (keyboard, continuum fingerboard, lap steel guitar) (1999–sekarang)

- Mike Mangini (drum, perkusi) (2010-sekarang)

Album studio

- When Dream and Day Unite (1989)

- Images and Words (1992)

- Awake (1994)

- Falling into Infinity (1997)

- Metropolis Pt. 2: Scenes from a Memory (1999)

- Six Degrees of Inner Turbulence (2002)

- Train of Thought (2003)

- Octavarium (2005)

- Systematic Chaos (2007)

- Black Clouds & Silver Linings (2009)

- A Dramatic Turn of Events (2011)

- Dream Theater (2013)

- The Astonishing (2016)

- Distance Over Time (2019)

- A View from the Top of the World (2021)

Dream Theater akan gelar konser di Solo pada 10 Agustus 2022

Melalui akun Instagram @dreamtheaterofficial, Dream Theater mengumumkan bahwa mereka akan menggelar konser di Solo pada 10 Agustus 2022.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul PROFIL Dream Theater, Awalnya Bernama Majesty, Pernah Disebut Langgar Hak Kekayaan Intelektual

# Dream Theater # band # Amerika # Majesty # HAKI

Sumber: Tribunnews.com
   #Dream Theater   #band   #Amerika   #Majesty   #HAKI
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda