TRIBUN-VIDEO.COM - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dinilai kuat mengirim sinyal kepada publik, bakal mencalonkan sang anak, Puan Maharani sebagai kandidat calon presiden (capres) pada pemilu 2024 mendatang.
Sinyal itu tercermin dari aksentuasi pidato Megawati saat pembukaan Rakernas PDI Perjuangan di DPP PDI Perjuangan di Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Selasa (21/6/2022) lalu.
Wakil Sekretaris Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Barat periode 2010-2021 Adlan Daie mengatakan, pidato Megawati secara tegas meletakkan peta survei eletoral, bahwa situasi sekarang hanya boleh dilihat, dan tidak boleh bergerak mengikuti irama survei.
Presiden RI ke-5 itu juga meyakinkan para kader PDI Perjuangan, agar mereka bergerak mengikuti irama aspirasi rakyat.
“Inilah prinsip yang dipegang Ibu Mega. Berdaulat secara politik, kokoh secara ideologis dan legitimated secara sosial. Tidak mudah kaget atas framing media, lembaga survei dan kekuatan mainan politik dari luar PDI Perjuangan,” kata Adlan ditemui di Jakarta, pada Kamis (23/6/2022).
Baca: Tempati Survey Tertinggi, Ganjar Pranowo Tunggu Arahan Megawati untuk Maju Pilpres 2024
Dalam pidato itu, Megawati juga terkesan menekankan tentang posisi Puan sebagai anak tercintanya dan Puan mencintai sang ibu.
Meskipun pernyataan ini disampaikan secara tersurat dalam konteks trah biologis Puan, namun sangat berbobot politis dalam kerangka ideologi karena disampaikan dalam forum resmi setingkat Rakernas PDI Perjuangan yang dihadiri Presiden Jokowi.
“Saya kira, ini sikap politik PDI Perjuangan. Pidato politik Megawati secara tegas dilakukan untuk menjaga konstitusi partai, bahwa amanat Kongres PDI Perjuangan telah memberi mandat dan hak prerogatif tunggal kepada sosok Ketum dalam menentukan capres yang diusung PDI Perjuangan,” jelasnya.
“Karena itu, Megawati tidak ragu-ragu untuk memecat siapa pun kader PDI Perjuangan yang menurutnya coba-coba bermanuver di luar garis partai dan bermain dua kaki,” lanjutnya.
Menurut dia, pidato politik Megawati dalam konteks Ganjar Pranowo tentu penting untuk segera mempertegas posisi politiknya atas dukungan para relawan yang berlangsung masif di berbagai daerah.
Kata dia, para kader harus berhenti bermanuver yang hendak mendekte keputusan Megawati dalam hal menentukan Capres PDI Perjuangan.
“Karena dalam konteks inilah dugaan bahwa Ganjar Pranowo bermain dua kaki sebagaimana secara implisit dapat ditangkap dari pidato Megawati tersebut,” imbuhnya.
Dengan kata lain, spirit dari pidato Megawati dalam forum Rakernas tersebut hendak menegaskan bahwa kontestasi Pilpres 2024 bukan kontestasi elektoral ibarat ajang Idol, yang mencari sosok penyanyi.
Baca: Ganjar Pranowo Tak Ingin Terlalu Percaya Diri sesai Raih Elektabilitas Tertinggi: Orang Baru Survei
Melainkan sebuah pertaruhan ideologis bagi PDI Perjuangan dalam konteks transisi ideologis dari Megawati kepada Puan Maharani.
“Ini sebuah sikap politik dalam menjaga kesinambungan transisi ideologi kebangsaan PDI Perjuangan,” ucapnya.
Dia menambahkan, dalam konteks pertaruhan ideologis, sosok Puan Maharani menjadi pilihan tepat bagi PDI Perjuangan untuk diusung sebagai Capres dalam kontestasi pilpres 2024
“Itulah yang harus dipahami dari pidato politik Megawati dalam Rakernas PDI Perjuangan, baik oleh para politisi dan relawan politik di luar PDI Perjuangan maupun umumnya para pengamat politik,” tutupnya. (*)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Adlan Sebut Pidato Megawati di Rakernas Sinyal Kuat Usung Puan di Pilpres, Peluang Ganjar Menipis?
#PDIP #Megawati Soekarnoputri #Capres 2024 #Nahdlatul Ulama #Puan Maharani #Presiden Jokowi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.