TRIBUN-VIDEO.COM - Kejadian tragis harus dialami oleh seorang wanita tua saat hendak mengumpulkan air dari sebuah sumur.
Wanita tua tersebut diinjak-injak sampai tewas oleh gajah yang mengamuk.
Naasnya gajah itu juga datang ke pemakamannya untuk melempar mayat wanita tersebut.
Maya Murmu (70) dilaporkan sedang mengumpulkan air dari sebuah sumur di Raipal, sebuah desa di India timur, pada Kamis (9/6/2022) ketika insiden mengerikan itu terjadi, menurut Press Trust of India, Rabu (15/6).
Gajah itu dilaporkan telah melarikan diri dari Suaka Margasatwa Dalma di Jharkhand, sekitar 124 miles jauhnya.
Binatang buas yang marah itu menginjak Maya, menimbulkan luka parah.
Baca: Diduga Diracun, Seekor Gajah Betina Ditemukan Mati dalam Keadaan Hamil, Aparat Buru Terduga Pelaku
"Dia (Maya) dilarikan ke rumah sakit terdekat tetapi sayangnya meninggal," kata inspektur kantor polisi Rasgovindpur Lopamudra Nayak.
Keluarganya yang ditinggalkan lantas mengadakan pemakaman Maya pada malam yang sama.
Saat mereka melakukan pemakaman, gajah itu kembali dan merobek mayatnya dari tumpukan kayu pemakaman.
Sekali lagi, itu menginjaknya sebelum melemparkannya ke mana-mana dan melarikan diri.
Keluarga Maya akhirnya berhasil melakukan pemakaman terakhirnya beberapa jam kemudian.
Kejadian ini terjadi setelah bayi kembar gajah yang sangat langka meninggal secara tragis karena kelaparan di tengah kekeringan di Taman Nasional Amboseli, Kenya.
Kembar adalah kejadian yang sangat jarang terjadi ketika gajah melahirkan, hanya menyumbang sekitar 1 persen dari semua kelahiran.
Ibu gajah jarang memiliki cukup susu untuk memberi makan kedua anak gajah ketika mereka melahirkan anak kembar, yang berarti bahwa sebagian besar waktu hanya satu anak gajah yang bertahan hingga dewasa.
Dalam sebuah posting emosional di Facebook, Amboseli Trust mengatakan, "Kedua anak kembar itu telah berjuang selama beberapa bulan terakhir karena mereka tidak mendapatkan nutrisi yang cukup."
Baca: Viral Video Aksi Koboi di Kafe Senopati, Korban sudah Laporkan Kasus Tersebut ke Polisi
"Hujan tiba akhir tahun lalu, membuat banyak anak gajah sedikit kurus. Anak gajah jantan sangat rentan, karena mereka memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi daripada betina, meninggalkan anak gajah jantan lebih rentan selama musim kemarau atau kekeringan," imbuhnya.
Ia melanjutkan, "Selalu menjadi kebijakan kami untuk hanya campur tangan ketika penyebab masalahnya adalah buatan manusia, atau jika keluarga telah meninggalkan anak gajah dan mereka tidak dapat bertahan hidup sendirian."
(Tribun-Video.com/Tribun-Travel.com)
Artikel ini telah tayang di TribunTravel.com dengan judul Serang Wanita Tua hingga Tewas, Gajah Datang Lagi ke Acara Pemakaman dan Injak-injak Jasad Korban
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.