Akses Jalan ke Sekolah Bahayakan Siswa SD di Gorontalo, Pemda Diharapkan Sediakan Jalan yang Aman

Editor: Aditya Wisnu Wardana

Video Production: Dimas Satrio Putro

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Jurnalis TribunGorontalo.com, Apris Nawu

TRIBUN-VIDEO.COM - Proyek pengerjaan drainase di sepanjang Jl Nani Wartabone atau eks Jl DI Panjaitan, mengancam keselamatan warga terutama siswa Sekolah Dasar (SD).

Sepanjang 1 km Jl Nani Wartabone Kota Gorontalo, kini masih dalam tahap pengerjaan. Proyek senilai Rp 25 miliar itu meliputi peningkatan mutu jalan, pembongkaran median jalan, serta pengerjaan drainase di sisi kiri dan kanan jalan.

Salah satu yang terdampak pengerjaan drainase itu adalah SDN 31 Kota Selatan, Kota Gorontalo. Drainase selebar kurang lebih 1,5 meter berada di depan sekolah itu. Hanya ada jembatan kayu yang disediakan untuk menyeberangi drainase.

Kepada TribunGorontalo.com, Rahmat Abubakar, guru di sekolah itu menjelaskan, untuk menjaga keselamatan siswa, pihaknya melakukan penjagaan ketat di pagar masuk sekolah.

"Supaya tidak terjadi masalah lagi kami dari sekolah hanya menutup pagar setengah saja" tegas Rahmat.

Drainase dengan ketinggian yang mencapai tiga kali tinggi anak-anak SD itu, kini tergenang air. Bahaya jika kemudian anak didiknya jatuh ke genangan air. Apalagi jembatan yang dipakai untuk menyeberang hanyalah terbuat dari papan.

Baca: Memasuki Musim Ikan Nike, Pedagang Mulai Menjamur di Jalan Leato & Jembatan Talumolo Satu Gorontalo

"Jadi kami akan mengawal, menjaga, dan lebih maspada jangan sampai siswa keluar pagar bersamaan, dikhawatirkan jatuh di drainase.” ungkap Rahmat.

Meski sejak proyek itu dikerjakan tidak pernah ada kejadian siswanya jatuh, namun tetap saja dirinya tidak menginginkan hal itu terjadi.

"Kami selalu mengingatkan supaya tidak terjadi apa-apa kepada siswa melewati papan tersebut" tutur dia.

Ia hanya berharap, otoritas pemerintah serta kontraktor, segera mempercepat pengerjaan jalan itu. Harus ada solusi jika memang terjadi masalah dalam pengerjaan.

“Terakhir lebih cepat lebih baik pengerjaan ini selesai tepat waktu.” ungkap Rahmat.

Proyek Jl Nani Wartabone dikerjakan sejak 31 Desember 2021. Peletakan batu pertama dilakukan oleh Wali Kota Gorontalo, Marten Taha.

Kontraktor asal Jakarta, PT Cahaya Mitra Nusantara tercatat sebagai pemenang tender proyek ini. Perusahaan itu berkantor di Gedung Sinar Kasih Lantai 4 Jalan Dewi Sartika, nomor 136 D Cawang, Jakarta Timur, DKI Jakarta.

Namun, dikutip dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Gorontalo, pemenang berkontrak adalah PT Mahardika Permata Mandiri, perusahaan yang berkantor di Jalan Medan Banda Aceh. Harga penawaran yang diajukan Rp 23,9 miliar.

Baca: Calon Anggota Polri Wilayah Polda Gorontalo Ikuti Tes Jasmani, Lokasi Berada di GOR Nani Wartabone

Proyek bernama Peningkatan Jalan Nani Wartabone tercatat dengan nomor tender 1137685 di LPSE. Tender dibuat oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang pada 30 Agustus 2021.

Nilai pagu paket anggaran tercatat Rp 25 miliar, lalu nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) tercatat di angka Rp 24,9 atau selisih Rp 94,3 juta.

Ada 74 perusahaan yang tercatat mengikuti tender proyek menggunakan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tersebut.

Sebelumnya tender proyek ini sempat gagal sebanyak dua kali. Tender pertama dibuka pada 29 Juni 2021 dan tender kedua dibuka 13 Juli 2021.

Tender pertama gagal karena setelah masa aanwijzing berakhir, terdapat hal-hal atau ketentuan baru atau perubahan penting yang perlu ditampung.

Karena itu Kuasa Pengguna Anggaran melakukan Addendum terhadap Dokumen Rancangan Kontrak berkaitan dengan Kualifikasi Penyedia dan Peralatan utama yang disyaratkan.

Sementara tender kedua dibatalkan, karena tidak ada peserta yang lulus evaluasi penawaran sebagaimana yang tercantum dalam Dokumen Pemilihan BAB III INSTRUKSI KEPADA PESERTA Huruf G.

Pantauan TribunGorontalo.com pada Rabu (25/5/2022) kemarin, fokus utama proyek sejak Mei hingga Juni 2022, masih pencetakan konstruksi gorong-gorong.

Ada puluhan pekerja sejak pagi mulai mengaduk semen, serta dua unit excavator dan lima truk pengangkut material berada di lokasi.

Keluhan paling meresahkan dan memicu insiden dan mengganggu kesehatan lingkungan adalah sanitasi air buangan pemukiman warga.

"Ini pelayanan kami terganggu, banyak debu dan parkiran susah sejak awal tahun," kata pelayan Marry Caffe.

Hal serupa dikeluhkan Aldi pelanggan kedai Wong Solo.

 

 

Artikel ini telah tayang di Tribungorontalo.com dengan judul Proyek Drainase Jl Nani Wartabone-Gorontalo Mengancam Keselamatan Siswa SD


# Proyek Drainase # Gorontalo # berbahaya # Nani Wartabone

Sumber: Tribun Gorontalo
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda