TRIBUN-VIDEO.COM - Rusia mulai mengepung wilayah Sievierodonetsk.
Pasukan Ukraina pun mungkin harus mundur dari pos terakhirnya di wilayah Luhansk.
Hal ini dilakukan demi menghindari penangkapan oleh militer Rusia.
Baca: Berunding dengan Macron dan Scholz, Putin Bahas Dialog dengan Ukraina Hingga Siap Pasok Gandum
Skenario ini muncul di saat pasukan Rusia mengalami kemajuan di wilayah Ukraina timur, setelah tiga bulan perang.
Dilansir Reuters, penarikan pasukan Ukraina akan membuka jalan bagi Presiden Rusia Vladimir Putin merebut wilayah Luhansk dan Donetsk di Ukraina timur secara penuh.
Diketahui Luhansk dan Donetsk di Ukraina timur adalah dua daerah yang secara kolektif dikenal sebagai Donbas.
Gubernur Luhansk, Serhiy Gaidai, mengatakan pasukan Rusia telah memasuki Sievierodonetsk, kota terbesar di Donbas yang masih dalam genggaman Ukraina.
Mereka mengalami kemajuan setelah berusaha menjebak pasukan Ukraina di kota itu selama berhari-hari.
"Kami akan memiliki kekuatan dan sumber daya yang cukup untuk mempertahankan diri. Namun, mungkin saja agar tidak dikepung, kami harus mundur," kata Gaidai di Telegram.
Baca: Video Detik-detik Peluncuran Meriam Malka, Berhasil Hancurkan Sistem Anti Rudal Ukraina
Gaidai mengatakan 90 % bangunan di Sievierodonetsk rusak, dengan 14 gedung tinggi hancur dalam penyerangan terbaru.
Kendati demikian, lapor Al Jazeera, Gaidai membantah klaim Rusia bahwa kota timur Severodonetsk telah berhasil dikepung.
"Rusia tidak akan dapat merebut wilayah Luhansk dalam beberapa hari mendatang, seperti yang diprediksi para analis. Kami akan memiliki kekuatan dan sarana yang cukup untuk membela diri," tulis Haidai.
Berbicara kepada televisi Ukraina, Gaidai mengatakan ada sekitar 10.000 tentara Rusia yang berbasis di wilayah tersebut dan mereka "berusaha untuk mendapatkan keuntungan ke segala arah yang mereka bisa".
Proksi separatis Rusia mengatakan, mereka menguasai Lyman, pusat kereta api di sebelah barat Sievierodonetsk.
Ukraina mengaku Rusia telah merebut sebagian besar Lyman, tetapi pasukannya menghalangi kemajuan ke Sloviansk, di barat daya.
Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan Ukraina melindungi tanahnya "sebanyak yang dimungkinkan oleh sumber daya pertahanan kita saat ini".
Sementara itu, militer Ukraina mengatakan berhasil menangkis delapan serangan di Donetsk dan Luhansk pada Jumat (27/5/2022), menghancurkan tank dan kendaraan lapis baja.
Baca: Dubes Rusia Tegaskan Kremlin Tak Akan Gunakan Senjata Nuklir Taktis di Ukraina: Tak Ada Hubungannya
"Jika penjajah berpikir bahwa Lyman dan Sievierodonetsk akan menjadi milik mereka, mereka salah. Donbas akan menjadi Ukraina," kata Zelensky dalam sebuah pidato. (*)
Baca juga berita terkait di sini
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Rusia Mulai Kepung Sievierodonetsk, Pasukan Ukraina Terancam Mundur Demi Menghindari Penangkapan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.