Rusia Ancam Potensi Perang Nuklir Besar Besaran Jika Finlandia Swedia Gabung dengan NATO

Editor: Aditya Wisnu Wardana

Reporter: Rima Anggi Pratiwi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Barat diperingatkan, perang akan berpotensi meluas jika Finlandia dan Swedia bergabung dengan NATO.

Konflik NATO dengan Rusia juga dipicu atas meningkatnya dukungan militer Barat ke Ukraina.

Dikutip dari Tribunnews.com, Mantan Presiden Rusia sekaligus Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev memberikan penjelasan.

Terdapat potensi besar yang berimbas jika bergabungnya Finlandia dan Swedia ke NATO.

Baca: Detik-detik Prajurit Azov Lari seusai Dengar Suara Tembakan Rusia, Padahal Klaim Tak Takut Mati

Ia menyebut potensi itu adalah perang nuklir berskala besar.

Hal ini juga disebabkan, aksi Barat yang terus mendukung Ukraina untuk melawan Rusia.

Medvedev berujar hal tersebut memicu konflik antara Rusia dan NATO.

"Negara-negara NATO memompa senjata ke Ukraina, melatih pasukan untuk menggunakan peralatan Barat, mengirim tentara bayaran dan latihan negara-negara Aliansi di dekat perbatasan kita meningkatkan kemungkinan konflik langsung dan terbuka antara NATO dan Rusia," katanya.

Baca: Tank Canggih Rusia Senilai Rp 53 M Hancur oleh Rudal Ukraina Seharga Rp 7 Juta, Begini Penampakannya

Diketahui AS dan Rusia merupakan negara yang memiliki alat persenjataan terbesar di dunia.

Menurut Asosiasi Kontrol Senjata Washington tercatat Rusia memiliki sekitar 6.257 hulu ledak nuklir.

Sementara NATO memiliki kekuatan dari tida negara, yakni AS, Inggris dan Prancis.

Jika digabungkan memiliki sekitar 6.065 nuklir.

Putin membenarkan Operasi militer khusus memang harus dilakukan.

Hal ini karena AS dituduh telah memanfaatkan Ukraina untuk mengancam Rusia.

(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)

 


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Barat Diperingatkan Soal Potensi Perang Nuklir Besar-besaran jika Finlandia-Swedia Gabung NATO

 

# Wiki Update # Konflik Rusia Vs Ukraina # rusia ukraina perang # Vladimir Putin # Perang nuklir

Sumber: Tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda