TRIBUN-VIDEO.COM, KLATEN - Kasus kematian hewan ternak seperti sapi dan kambing menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten.
Sebab, saat ini tengah ramai penyakit mulut dan kuku (PMK).
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pemkab Klaten saat ini tengah memeriksa hewan ternak yang mati tersebut.
"Hingga kini tidak ditemukan indikasi atau tanda-tanda (kematian) yang mengarah ke PMK," ujar Kepala DKPP Klaten, Widiyanti, saat dihubungi melalui aplikasi pesan singkat.
Meski beberapa waktu terakhir sempat ditemukan hewan ternak yang mati di wilayah Kabupaten Klaten. Namun, belum terindikasi PMK.
Baca: Sempat Khawatir Harga Ternak Anjlok, Wabah PMK di Jatim Ternyata Tak Pengaruhi Penjualan di Malang
"Sesuai informasi yang kita peroleh kemarin yang mati di Desa Tlogowatu (Kecamatan Kemalang) ada kambing dan sapi (mati)," ungkapnya.
Widiyanti menegaskan, setelah pihaknya melakukan pengecekan, kematian yang terjadi di Desa tersebut di antaranya disebabkan karena dua kambing skabies, satu kambing kejepit dan sapi karena kencing berdarah.
Skabies adalah penyakit yang disebabkan tungau ini biasanya dialami oleh sejumlah hewan peliharaan.
Sedangkan kencing darah adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit darah dan ditularkan melalui gigitan lalat raksasa ini bisa mengakibatkan kematian pada sapi jika tidak terdeteksi dan segera diobati sejak dini.
Kasus kematian ternak lainnya juga terjadi di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang dan Desa Tarubasan, Kecamatan Karanganom.
Menurutnya, hingga kini belum ada hasil pemeriksaan terkait kematian hewan ternak tersebut. dirinya mengaku masih menunggu hasil pemeriksaannya.
Baca: Cegah Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Aceh, Polisi Periksa Angkutan Hewan di Perbatasan Sumut
"Hingga kini kita masih menunggu informasi, ini masih berproses. Ini temen-temen juga masih melakukan pelacakan dari beberapa lokasi (Klaten)," ujarnya.
"Saya juga sudah instruksikan kepada penyuluh-penyuluh yang ada di Kabupaten Klaten, agar semua melakukan pemantauan dan pengecekan terhadap ternak-ternak yang berada di wilayah binaannya," jelasnya.
Dirinya juga menghimbau kepada setiap penyuluh, apabila nanti ditemukan ternak yang sakit apapun penyakitnya untuk segera melapor kepada pihaknya.
"Nantinya dari laporan itu, Tim Kesehatan Hewan dari Dinas (Ketahanan Pangan dan Pertanian) segera meluncur ke lokasi, untuk memastikan apa penyakit yang diderita oleh ternak tersebut," tegasnya.
Pihaknya akan mengambil beberapa sampel saat pemeriksaan ternak, hal tersebut untuk lebih memastikan kesehatan ternak tersebut.
Baca: Viral Video Buaya Terlihat di Perairan Pantai Ketapang Satu Kota Kupang, Jadi Tontonan Warga Sekitar
Widiyanti mengatakan jika pihaknya akan terus mengikuti perkembangan yang ada di lapangan.
"Kita akan terus lihat perkembangan dari hari ke hari, karena penyakit ini disebabkan virus," tegasnya.
Dirinya menghimbau kepada peternak untuk selalu menjaga kebersihan hewan dan kadang serta jangan melakukan jual beli terhadap daerah yang sudah tertular virus tersebut.
"Segera laporkan kepada petugas apabila mendapati ternak yang sakit apapun, agar nantinya petugas bisa langsung melakukan pengecekan di lapangan," pungkasnya.
Selain melakukan pemeriksaan hewan di beberapa tempat pihaknya juga melakukan penyemprotan desinfektan, sebagai langkah pencegahan penularan penyakit tersebut. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Ada Kasus Sapi dan Kambing Mati di Klaten, Dinas Turun Tangan Waspada Penyakit Mulut dan Kuku
# kesehatan hewan ternak # hewan ternak mati # wabah pmk # Ciri Hewan Terkena PMK
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.