Kecelakaan Tunggal di Pasar Yamaker Akibatkan Kaki Bocah Patah, Polres Nunukan Sebut Kelalaian Sopir

Editor: winda rahmawati

Video Production: Gianta Firmandimas Adya Mahendra

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM, NUNUKAN - Kecelakaan tunggal di Pasar Yamaker Nunukan murni kelalaian sopir, Jumat (29/04/2022), sekira pukul 11.40 Wita.

Hal itu disampaikan oleh Kasat Lantas Polres Nunukan, AKP Arofiek Aprilian Riswanto.

Arofiek menjelaskan kronologi mobil sedan bernopol KT 1946 SB yang menabrak sebuah toko kosmetik hingga menyebabkan pejalan kaki alami luka parah hingga tak sadarkan diri.

Sekira pukul 11.40 Wita, mobil yang dikendarai Mita mogok tak jauh dari Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Mita lalu meminta tolong kepada pamannya bernama Ahmad yang kebetulan berada di pasar itu, untuk menyalakan mobilnya.

Ahmad yang tidak bisa mengendarai mobil, meminta tolong kepada Muktar rekannya.

"Jadi kendali setir itu dipegang si Muktar. Saudari Mita itu berada di luar. Ahmad dan empat orang rekannya membantu mendorong mobil itu. Bahasa awamnya, harus dipancing dulu baru bisa nyala itu mobil," kata Arofiek Aprilian Riswanto kepada TribunKaltara.com, pukul 15.00 Wita.

Sementara di dalam mobil itu ada ibunya Mita berusia 50 tahun dan dua orang cucunya.

Cucu yang satunya laki-laki berusia 9 tahun dan satunya lagi perempuan usia 2 bulan.

"Begitu si Muktar mutar kunci kontak mobil sambil memasukkan gear 1, membuat mobil tersebut melaju
kencang dan tidak bisa dikontrol oleh sopir itu.

Baca: Kronologi Kecelakaan Tunggal Mobil Mercy di Tol Jakarta-Cikampek, Pengemudi Meninggal di Tempat

Baca: Kontributor TV Swasta Korban Kecelakaan Tunggal Rombongan KSAD Jenderal Dudung Meninggal Dunia

Sehingga menabrak dua orang pejalan kaki yang kebetulan sedang berbelanja di toko kosmetik itu," ucapnya.

Dua orang yang tak sengaja ditabrak itu merupakan seorang anak dan ibunya.

Anak bernama Adam usia 9 tahun alami patah kaki.

Sedangkan ibunya bernama Ani usia 50 tahun.

Keduanya warga Sei Ular yang datang ke Nunukan untuk berbelanja kebutuhan lebaran.

"Ibunya alami luka di telinga. Lalu lebam di mata kiri dan kanan. Sejak kejadian hingga saat ini belum sadarkan diri," ujar Arofiek.

Lanjut Arofiek,"Sedangkan, korban di dalam mobil anak bayi 2 bulan alami luka lecet di kepala. Anak laki-laki 9 tahun robek pada hidung. Untuk neneknya 50 tahun luka di kepala," tambahnya.

Arofiek menyampaikan, baik korban pejalan kaki maupun di dalam mobil, semuanya dirujuk ke RSUD Nunukan.

Lebih lanjut dia katakan bahwa kecelakaan tunggal (out of control) itu disebabkan kelalaian atau ketidakmampuan sopir menguasai dan mengendarai mobil tersebut.

Sopir saat ini telah diamankan ke Pos Lantas Polres Nunukan untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

"Sopir itu tidak punya SIM. Ditambah kebiasaannya mengendarai mobil jenis matic, sedangkan mobil yang saat ini Laka adakah jenis mobil dengan sistem transmisi manual," tuturnya.

Sementara itu, pemilik toko kosmetik kondisinya aman dengan kata lain berhasil menghindar dari tabrakan tersebut.

"Kerugian toko kosmetik belum bisa dipastikan. Anggota saya sementara lagi buat berita acara. Jadi posisi jalan di TKP itu turunan dan tikungan tajam, bentuk T. Di tikungan itu banyak toko berderet sepanjang jalan. Toko yang tertabrak posisi pas tikungan," ungkapnya.

Cek Kendaraan Sebelum Dikendarai

Arofiek meminta kepada pengendara kendaraan di Nunukan untuk mengecek kendaraannya sebelum dikendarai.

Selain itu dia juga mengimbau, ketika kendaraan mogok agar tidak meminta tolong pada sembarangan orang.

"Cek kesiapan kendaraan sebelum jalan termasuk kesiapan diri. Ketika kendaraan mogok,minta tolong kepada orang yang tepat," imbuhnya.

Korban Masih tak Sadarkan Diri

Arofiek mengaku, hingga saat ini korban pejalan kaki atas nama Ani belum sadarkan diri.

"Semua korban dirawat di ruang IGD RSUD Nunukan. Korban atas nama Ani masih belum sadarkan diri. Jadi soal kritis atau tidak saya belum bisa berikan keterangan detail. Pemeriksaan kasus ini tetap jalan," pungkasnya.

Selain itu, beber Arofiek pemilik kendaraan atas nama Suhrawardi, bersedia menanggung semua biaya pengobatan selama korban dirawat.

"Pengakuan dari Firman ayah dari korban bahwa mereka menerima kejadian tersebut murni kecelakaan dan menyerahkan semua kepada pihak yang berwajib," pungkasnya. (*)

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda