Kesedihan Keluarga Korban Keganasan Geng Motor di Medan, Minta Para Pelaku Dihukum Mati

Video Production: Arie Setyaga Handika

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Keluarga korban Retno yang meregang nyawa setelah dibacok oleh puluhan Geng motor minta para pelaku dihukum mati.

Retno tewas dihabisi komplotan geng motor secara sadis di kawasan Sei Mati, simpang kantor Medan Labuhan, pada Kamis (21/4/2022) dini hari.

Korban dihabisi dihadapan anak dan istrinya yang sedang mengandung saat mengendarai sepeda motor.

Kesedihan mendalam pun dirasakan oleh Eni (43), mertua dari Retno (30), korban kebrutalan geng motor.

Menurut Eni, malam itu menantunya tersebut bersama dengan dua anak dan istrinya meninggalkan rumah berpamitan untuk minum jamu.

Saat itu, dirinya terkejut mendapatkan kabar bahwa menantunya itu telah meninggal dunia di Rumah Sakit Delima.

"Jam setengah satu dapat kabar dari anak saya, dia nelpon ngasih kabar Retno sudah meninggal dibegal kami langsung terkejut," kata Erni dikutip dari Tribun-Medan.com, Kamis (21/4/2022).

Ia menjelaskan, mendapatkan kabar itu pihak keluarga langsung menuju ke rumah sakit.

Baca: Sosok Ayah di Medan Tewas Karena Keganasan Komplotan Geng Motor, Berusaha Lindungi Istri & 2 Anaknya

Setibanya di sana korban telah terbaring tidak bernyawa.

"Langsung ke rumah sakit, sampai di sana korban sudah ditutup. Mereka baru mau pulang beli jamu," sebutnya.

Eni menceritakan, malam itu saat korban menuju pulang ke rumah tiba-tiba dikejar oleh para kawanan geng motor ini.

Para pelaku ini sempat menendang sepeda motor korban yang sedang melaju, hingga tersungkur ke aspal.

Setelah terkapar, para pelaku ini langsung secara membabi-buta membacok korban menggunakan senjata tajam.

Korban sempat berlari, sampai tersungkur ke dalam parit dalam keadaan bersimbah darah.

"Korban dikejar sama geng motor itu sampai ke dalam gang, ditendang motornya sampai jatuh. Menjerit anaknya, tapi mereka nggak perduli dibacok ya korban," tuturnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan korban yang kesehariannya bekerja di bengkel itu meninggalkan dua orang anak dan seorang istri yang sedang mengandung lima bulan.

"Anak saya lagi hamil lima bulan, gimana perasaan orangtua ya. Anaknya dua orang, anak nya masih kecil - kecil istrinya lagi hamil tega kali orang itu," ucapnya.

Ia pun berharap, agar para pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal.

"Kejam kali orang itu. Sampai dalam dikejar kok berani kali, sampai masuk ke kampung orang. Kalau bisa matikan aja pelakunya, dihukum setimpal," ucapnya.

Sebelumnya, tiga orang dari puluhan geng motor yang bantai seorang ayah di kawasan Sei Mati, simpang kantor Medan Labuhan, telah diamankan polisi.

Mirisnya, para pelaku merupakan masih anak di bawah umur dan sebagainya masih status sebagai pelajar sekolah.

Ketiga nya yakni, AP warga Jalan Jawa, Belawan, Az (16) pelajar kelas 2 warga Jalan Bawal, Pajak Baru, Belawan, dan Ab (15) Jalan Alu Alu, Belawan Bahagia.

Retno, seorang ayah yang dibantai oleh komplotan geng motor, sempat dikejar oleh para pelaku.

Korban yang saat itu sedang bersama dengan anak dan juga istrinya yang sedang mengandung, kebetulan berpapasan dengan para pelaku yang sedang konvoi.

Menurut rekan korban, Rasyid Ramadhan yang saat itu juga ikut bersama Retno menjelaskan, bahwa malam itu ia diajak oleh korban berjalan - jalan.

"Pertamanya jumpa di sini mau ngantar duit mau beli mie untuk sahur, nggak lama dia (korban) datang, ngajak keluar," kata Rasyid kepada Tribun-medan, Kamis (21/4/2022).

Baca: Ucapan Terakhir Korban Geng Motor di Martubung Medan, Tertatih Minta Tolong sebelum Jatuh ke Parit

Lalu, ia mengatakan mereka pun pergi menggunakan sepeda motor. Saat di perjalanan mereka berselisih dengan geng motor ini.

"Selisih di Jalan Titi Papan, di sana hampir dipukul juga korban sama geng motor itu," katanya.

Ia mengatakan saat itu mereka pun berhasil melarikan diri dan berhenti di tempat pedagang jamu pinggir jalan.

Tetapi, setibanya di sana. Puluhan Geng Motor ini melintas dan melihat korban sedang berada di sana. Korban pun bergegas untuk pergi.

"Berhenti minum jamu di depan kantor itu, udah saya ajak pulang dia nggak mau. Entah apa hatinya tergerak minum jamu. Lewatlah orang itu terus mutar ke arah kami," ucapnya.

Rasyid yang panik langsung menyalakan motor dan hendak melarikan diri. Namun, korban bukannya malah lari, ia pun berhenti di persimpangan jalan Sei Mati.

"Lewat mereka, saya engkol motor langsung pergi. Korban tinggal di belakang. Pas disimpang Sungai Mati Retno nya malah turun mau ngelindungi bininya di atas motor," ujarnya.

Melihat korban berhenti di persimpangan jalan Sei Mati, para bocah ingusan ini langsung mepetnya sepeda motor korban yang dikendarai oleh istrinya.

Kemudian, mereka pun terjatuh tersungkur. Lalu, korban ingin melindungi istrinya yang terjatuh itu.

Sehingga, korban pun langsung dibacok oleh para geng motor yang membawa senjata tajam itu (Sajam).

"Orang itu turun dari motor sudah angkat Sajam semua, setiap yang dibonceng bawa Sajam. Terus Retno nya dikejar di situlah mereka jatuh, di situlah dia di bacok," pungkasnya.

# geng motor # Medan # dibacok # keluarga

Baca berita lainnya terkait geng motor

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Menantunya Tewas Dibantai Geng Motor, Erni Ungkap Korban Pamit Beli Jamu

Sumber: Tribun Medan
   #geng motor   #Medan   #dibacok   #keluarga
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda